Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Gianyar, Bali menampik keras koalisinya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pecah akibat tidak dapat jatah ketua komisi di DPRD setempat.
"Siapa bilang pecah, siapa bilang ada jatah-jatahan dalam komisi di DPRD Gianyar," kata Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar, I Ketut Jata, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya selama ini bersama PDIP telah melakukan koalisi permanen sejak pemenangan Bupati Bharata-Wakil Bupati Agus Mahayastra.
Khusus untuk Ketua Komisi menurutnya siapapun tidak bisa menentukan karena semuanya masih dalam tahap proses.
Di sisi lain, Partai Golkar Gianyar nampak begitu intens melakukan rapat internalnya. Rapat itu dilakukan tidak terlepaskan untuk berstrategi menempatkan kadernya menjadi Ketua Komisi.
"Pada prinsipnya kita menjalin komunikasi dengan semua parpol," jelasnya. Berbeda halnya dengan Partai Gerindra, sampai saat ini, Ketua Fraksi Partai Gerinda, Cokorda Putra Pemayun belum mau berkomentar terkait masalah koalisi maupun ketua Komisi.
Sementara I Kadek Wardana yang gagal memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP untuk menjadi ketua DPRD Gianyar, Bali periode 2014-2019 kini memilih badan kehormatan (BK) DPRD setempat.
"Ya masih menunggu rapat fraksi, yang jelas saya sudah sampaikan pilihan untuk ditempatkan di Badan Kehormatan," katanya.
Ia mengaku, merasa lebih senang di Badan Kehormatan (BK) DPRD dan ingin lebih enjoy, meskipun tetap dituntut kerja keras.
"Mesti kerja keras lagi kalau mau dipilih menjadi Ketua BK, karena BK sendiri terdiri atas lima orang lintas parpol," ujar Dek War panggilan akrabnya.
Itu artinya kalau ingin menjadi Ketua BK mesti melakukan pendekatan ke parpol lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Siapa bilang pecah, siapa bilang ada jatah-jatahan dalam komisi di DPRD Gianyar," kata Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar, I Ketut Jata, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya selama ini bersama PDIP telah melakukan koalisi permanen sejak pemenangan Bupati Bharata-Wakil Bupati Agus Mahayastra.
Khusus untuk Ketua Komisi menurutnya siapapun tidak bisa menentukan karena semuanya masih dalam tahap proses.
Di sisi lain, Partai Golkar Gianyar nampak begitu intens melakukan rapat internalnya. Rapat itu dilakukan tidak terlepaskan untuk berstrategi menempatkan kadernya menjadi Ketua Komisi.
"Pada prinsipnya kita menjalin komunikasi dengan semua parpol," jelasnya. Berbeda halnya dengan Partai Gerindra, sampai saat ini, Ketua Fraksi Partai Gerinda, Cokorda Putra Pemayun belum mau berkomentar terkait masalah koalisi maupun ketua Komisi.
Sementara I Kadek Wardana yang gagal memperoleh rekomendasi dari DPP PDIP untuk menjadi ketua DPRD Gianyar, Bali periode 2014-2019 kini memilih badan kehormatan (BK) DPRD setempat.
"Ya masih menunggu rapat fraksi, yang jelas saya sudah sampaikan pilihan untuk ditempatkan di Badan Kehormatan," katanya.
Ia mengaku, merasa lebih senang di Badan Kehormatan (BK) DPRD dan ingin lebih enjoy, meskipun tetap dituntut kerja keras.
"Mesti kerja keras lagi kalau mau dipilih menjadi Ketua BK, karena BK sendiri terdiri atas lima orang lintas parpol," ujar Dek War panggilan akrabnya.
Itu artinya kalau ingin menjadi Ketua BK mesti melakukan pendekatan ke parpol lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014