Denpasar (Antara Bali) - Bali mengimpor berbagai jenis komponen alat produksi dari sejumlah negara sebesar 194,41 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2014.

"Impor tersebut meningkat 21,45 persen dibanding kurun waktu yang sama tahun sebelumnya tercatat 160,07 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, khusus impor pada bulan Agustus 2014 tercatat 10,22 juta dolar AS, menurun 80,41 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 52,20 juta dolar AS.

Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya Juli 2014 menurun 52,92 persen yang hanya tercatat 21,71 juta dolar AS.

Panusunan Siregar menjelaskan, Bali mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah lebih lanjut menjadi barang dagangan dan aneka jenis cindera mata lainnya yang siap diekspor ke pasaran luar negeri yang mampu memberikan nilai tambah.

Impor alat produksi itu dinilai jauh lebih baik dibandingkan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang hanya membuang-buang devisa.

Panusunan Siregar menambahkan, impor yang dilakukan Bali berupa alat produksi akan memberikan dampak positif dalam memacu perolehan devisa yang lebih besar di masa mendatang.

Komponen impor itu antara lain mesin-mesin (mekanik) untuk proses produksi sebesar 44,18 persen, menyusul produk mesin (alat listrik) 10,85 persen, produk kimia 9,76 persen, produk garam, belerang dan kapur sembilan persen serta produk minyak atsiri, kosmetik wewangian 4,43 persen.

Aneka jenis produk luar negeri itu didatangkan dari Tiongkok yang mencapai 60,40 persen, menyusul Vietnam 9,64 persen, Amerika Serikat 5,44 persen, Australia 4,85 persen dan Taiwan 3,52 persen.

Nilai impor tersebut masih jauh di bawah perolehan ekspor Bali yang mencapai 351,98 juta dolar AS selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2014, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014