Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika melakukan inspeksi mendadak untuk memantau langsung keadaan para siswa di SD Negeri 3 di Sesetan, Denpasar, yang belajar lesehan setelah ramai diberitakan media.

Pastika yang datang sekitar pukul 10.00 Wita itu langsung menuju ruang kelas yang digunakan oleh anak-anak kelas II, yang saat itu tengah belajar beralaskan tikar dan meja kecil dibawa dari rumah masing-masing.

Dengan menunjukkan raut muka kecewa, Pastika mengaku ingin membelikan bangku dan meja belajar bagi para siswa sekolah dasar itu.

Ketika hendak diwawancarai wartawan, Mantan Kepala Polda Bali itu enggan berkomentar.

Orang nomor satu di jajaran Pemprov Bali itu seakan terpukul melihat kenyataan memprihatinkan itu di sekolah yang justru berada di pusat ibu kota Provinsi Bali.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengaku bahwa siswa kelas I dan II yang belajar di lantai itu karena penjadwalan sekolah.

"Anak-anak tersebut semula belajar siang, kemudian dijadwalkan pagi. Kalau sekolah pagi jelas, kesiapan sarana belum siap. Tetapi kalau kembali jadwal siang, tentu tidak jadi masalah," katanya.

Sedangkan kesiapan guru untuk mengajar hingga sore, Eddy mengaku para guru tidak ada masalah terkait hal itu.

Ketua Komite SDN 3 Sesetan, Wayan Dudik mengaku bahwa pihaknya telah melakukan uji coba terhadap anak-anak kelas II untuk masuk pagi meskipun kenyataannya ruang kelas tidak mencukupi.

"Ini uji coba biar semua (masuk) pagi, kemudian ada masalah. Kalau tidak berhasil, akan dikembalikan lagi ke (masuk) siang," katanya.

Sebelumnya kepada wartawan, Rabu (1/10), Dudik menyatakan bahwa para siswa khususnya kelas II belajar di lantai sebagai dampak dari pemberlakuan kurikulum 2013 yang menambah jam pelajaran siswa dari empat jam menjadi enam jam dengan siswa kelas I dan siswa kelas II masuk sekolah dengan sistem bergilirian menggunakan ruangan sama.

"Sekarang tidak bisa seperti itu karena mereka (kelas I) pulang pukul 11.30 Wita. Kalau dipaksa (siswa kelas II) masuk sekolah pukul 11.30, bisa pukul 16.00 Wita baru pulang. Kasihan anak-anak dan guru-guru juga tidak mau pulang sore," katanya.(Dwa)

Pewarta: oleh Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014