Kendari (Antarabali) - Orang tua murid di sejumlah sekolah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengeluhkan biaya penggandaan buku pelajaran Kurikulum 2013 yang dibebankan kepada para siswa.

"Setiap hari, anak-anak harus memfoto kopi materi pelajaran dari buku Kurikulum 2013 yang diperintahkan oleh guru," kata salah seorang orangtua siswa, Hasan (50) di Kendari, Sabtu.

Murid-murid yang tidak memfoto kopi materi buku pelajaran kurikulum 2013 kata dia, tidak dibolehkan oleh guru untuk mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas.

"Kata anak saya begitu, siswa yang tidak memfoto kopi materi pelajaran, tidak boleh ikut belajar mata pelajaran yang diperintahkan guru untuk dikopi tersebut," katanya.

Keterangan serupa juga disampaikan Titin (44) yang anaknya sekolah di Sekolah Menengah Menengah Atas Negeri 4 Kendari.

Menurut dia, setiap hari anaknya meminta uang untuk memfoto kopi materi buku pelajaran yang diperintahkan oleh guru.

"Kata anak saya, kalau tidak memfoto kpoi materi buku pelajaran, tidak boleh ikut belajar di ruang kelas," katanya.

Salah seorang guru SMA Negeri 4 Kendari Liku membenarkan jika materi buku pelajaran Kurikulum 2013 masih perlu digandakan karena buku -buku tersebut belum tersedia seluruhnya.

Namun kata dia, tidak ada larangan guru kepada siswa untuk tidak ikut masuk belajar di ruang kelas.

"Mungkin keinginan anak yang mau memfoto kopi terlalu tinggi, sehingga menyampaikan kepada orangtua bahwa jika tidak memfoto kopi guru tidan membolehkan masuk kelas," katanya.

Menurut dia, guru-guru meminta siswa memfoto kopi materi buku pelajaran kurikulum 2013 karena pihak sekolah baru menerima buku pelajaran tersebut beberapa buku saja.

"Kami harapkan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera mendistribusikan buku Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah bersangkutan sehingga siswa tidak lagi dibebani dengan biaya foto kopi," katanya. (I018)

Pewarta: Agus



Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014