Kendari (Antara Bali) - Sebanyak tujuh kapal mewah peserta Sail Banda, Kamis (12/8), singgah berlabuh di Wakatobi, Sultra, karena mereka tidak dapat meneruskan perjalanan ke Halmahera, Maluku Utara, akibat cuara buruk.
"Dengan berlabuhnya tujuh kapal tadi siang, maka kapal mewah dari berbagai negara Eropa, Amerika dan Australia, yang akan meramaikan Festival Budaya Wakatobi bertambah menjadi 27 kapal," kata Bupati Wakatobi, Hugua, melalui telepon dari Wanci, ibu kota Kabupaten Wakatobi.
Menurut Bupati Hugua, 27 kapal mewah yang sudah tiba di Wakatobi itu merupakan bagian dari sekitar 60 kapal yang tidak lagi meneruskan perjalanan ke Halmahera, karena cuaca di perairan laut Banda tidak bersahabat.
"Kapal-kapal mewah yang sudah berlabuh di Wakatobi ini berasal dari berbagai negara Eropa, Amerika dan Australia. Mereka masuk ke Indonesia melalui Kupang, Nusa Tengara Timur (NTT)," katanya.
Namun, untuk melanjutkan perjalanan ke Hamahera, guna mengikuti Sail Banda, kata Hugua, kapal mereka tidak mampu menahan gempuran ombak yang ketinggiannya mencapai hingga lima meter.
"Karena cuaca yang demikian itu, membuat para pemilik kapal mengalihkan tujuan ke Wakatobi, untuk meramaikan Festival Budaya Wakatobi yang dimulai 13 Agutustus dan puncaknya pada 17 Agustus nanti," katanya.
Bupati Hugua mengaku sudah berkomunikasi dengan penumpang kapal mewah asal Amerika. Menurut keterangan penumpang kapal asal Amerika tersebut, masih ada sekitar 30 kapal lagi yang akan menyeberang dari NTT, masuk Wakatobi.
Para peserta Sai Banda sudah masuk di Wakatobi tersebut sejak beberapa hari terakhir, sebagian di antaranya kini sedang melakukan penyelaman di sekitar perairan laut Pulau Hoga.
Pulau Hoga, salah satu pulau kecil di Kabupaten Wakatobi, alam bawah lautnya memiliki karang terindah di dunia dengan jumlah spesies sekitar 750 jenis.
Maret 2009, di perairan laut Pulau Hoga ditemukan jenis karang baru bernama Palo Strea oleh ahli Biologi dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Menurut Hugua, jumlah spesies terumbu karang di seluruh dunia ada 850. Di laut Merah yang banyak dikunjungi penyelam, hanya ada 50 jenis karang, sedangkan di Laut Karibia terdapat 300 jenis terumbu karang.
"Itu artinya, ketika menyelam di Wakatobi, maka sesungguhnya penyelam sudah menjelajah 90 persen alam bawah laut dunia. Sebab 90 persen terumbu karang dunia, ada di Wakatobi, yakni 750 spesies dari 850 spesies," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Dengan berlabuhnya tujuh kapal tadi siang, maka kapal mewah dari berbagai negara Eropa, Amerika dan Australia, yang akan meramaikan Festival Budaya Wakatobi bertambah menjadi 27 kapal," kata Bupati Wakatobi, Hugua, melalui telepon dari Wanci, ibu kota Kabupaten Wakatobi.
Menurut Bupati Hugua, 27 kapal mewah yang sudah tiba di Wakatobi itu merupakan bagian dari sekitar 60 kapal yang tidak lagi meneruskan perjalanan ke Halmahera, karena cuaca di perairan laut Banda tidak bersahabat.
"Kapal-kapal mewah yang sudah berlabuh di Wakatobi ini berasal dari berbagai negara Eropa, Amerika dan Australia. Mereka masuk ke Indonesia melalui Kupang, Nusa Tengara Timur (NTT)," katanya.
Namun, untuk melanjutkan perjalanan ke Hamahera, guna mengikuti Sail Banda, kata Hugua, kapal mereka tidak mampu menahan gempuran ombak yang ketinggiannya mencapai hingga lima meter.
"Karena cuaca yang demikian itu, membuat para pemilik kapal mengalihkan tujuan ke Wakatobi, untuk meramaikan Festival Budaya Wakatobi yang dimulai 13 Agutustus dan puncaknya pada 17 Agustus nanti," katanya.
Bupati Hugua mengaku sudah berkomunikasi dengan penumpang kapal mewah asal Amerika. Menurut keterangan penumpang kapal asal Amerika tersebut, masih ada sekitar 30 kapal lagi yang akan menyeberang dari NTT, masuk Wakatobi.
Para peserta Sai Banda sudah masuk di Wakatobi tersebut sejak beberapa hari terakhir, sebagian di antaranya kini sedang melakukan penyelaman di sekitar perairan laut Pulau Hoga.
Pulau Hoga, salah satu pulau kecil di Kabupaten Wakatobi, alam bawah lautnya memiliki karang terindah di dunia dengan jumlah spesies sekitar 750 jenis.
Maret 2009, di perairan laut Pulau Hoga ditemukan jenis karang baru bernama Palo Strea oleh ahli Biologi dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Menurut Hugua, jumlah spesies terumbu karang di seluruh dunia ada 850. Di laut Merah yang banyak dikunjungi penyelam, hanya ada 50 jenis karang, sedangkan di Laut Karibia terdapat 300 jenis terumbu karang.
"Itu artinya, ketika menyelam di Wakatobi, maka sesungguhnya penyelam sudah menjelajah 90 persen alam bawah laut dunia. Sebab 90 persen terumbu karang dunia, ada di Wakatobi, yakni 750 spesies dari 850 spesies," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010