Denpasar (Antara Bali) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali mencatat, perolehan devisa perdagangan ekspor rumah jadi rancangan gaya khas Bali, melonjak drastis hingga mampu menembus angka 1,1 juta dolar AS selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014.

Realisasi perdagangan rumah jadi gaya Pulau Dewata itu mulai pertengahan tahun, sebagai persiapan menyambut perayaan Natal dan melepas Tahun 2014, kata Made Suamba, petugas pemasaran sebuah usaha ekspor rumah jadi di Denpasar, Rabu.

Perdagangan rumah gaya Bali biasa pada awal tahun berkurang, tetapi akan semakin ramai menjelang tutup tahun, kata dia sambil menyebutkan perdagangan ini banyak dilakukan ke Hawaii, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Panama dan Australia.

Ia mengatakan, selain untuk ekspor rumah jadi dengan berbagai tipe juga banyak diperdagangkan di dalam negeri bahkan kepada pengusaha hotel setempat untuk melengkapi kawasan penginapan yang dimilikinya sebagai daya tarik turis asing.

Usaha ekspor rumah jadi yang pertama di Bali ini memproduksi rekayasa dan pabrik rumah dalam skala besar, memulai dari gaya Bali yakni jenis vila, bungalow dan cottage yang cocok sebagai tempat istirahat yang unik dan sulit dijumpai di luar negeri.

Banyak minat konsumen luar negeri akan rumah "knok down", sehingga banyak tumbuh usaha industri kecil yang memproduksi rumah tipe kecil dan menengah untuk mata dagangan ekspor, disamping memenuhi permintaan konsumen dalam negeri.

Pengusaha Bali dalam kurun waktu tujuh bulan I-2014 sudah mampu mengapalkan komponen rumah jadi sebanyak 10.000 pcs bernilai 1,1 juta dolar AS bertambah hingga 2.229 persen dalam perolehan devisanya dari periode yang sama 2013 hanya 50.007 dolar.

Perdagangan rumah jadi yang mudah dibongkar pasang kembali setelah tiba di negeri konsumen, diharapkan periode akhir tahun menjelang perayaan Natal 2014 dan tahun baru 2015 akan lebih banyak lagi ke negeri konsumen. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014