Denpasar (Antara Bali) - Aneka jenis kerajinan tas Bali berhasil menembus pasaran luar negeri menghasilkan devisa sebesar 2,66 juta dolar AS selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014, melonjak 156,02 persen dibanding periode tahun sebelumnya tercatat 1,04 juta dolar.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor perdagangan luar negeri, Jumat, khusus untuk volume matadangan yang menonjolkan unsur seni hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman Bali itu justru menurun 8,99 persen..
Bali mengapalkan 1,21 juta unit tas berbahan baku kulit selama tujuh bulan 2013 menurun menjadi 1,10 juta unit pada periode yang sama 2014.
Ekspor aneka jenis tas itu dari segi volume menurun, namun perolehan devisa meningkat signifikan itu menunjukkan berbagai jenis tas yang diekspor ke pasaran mancanegara dihargai semakin mahal persatuan unitnya, disamping mampu bersaing dengan matadagangan serupa dari negara lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan, ekspor kerajinan tas paling banyak diserap pasaran Jepang yakni 27,27 persen, menyusul Singapura menampung 25,17 persen, Australia 3,32 persen dan Amerika Serikat 5,22 persen.
Selain itu juga diserap pasaran Thailand 1,87 persen, Jerman 5,34 persen, Hong Kong 0,25 persen, Perancis 4,90 persen,, Spanyol 2,09 persen, Inggris 0,56 persen dan 23,52 persen sisanya diserap sejumlah negara lainnya, ujar Panasunan Siregar.
Kerajinan tas yang dibuat dari bahan baku kulit merupakan salah satu dari delapan jenis matadangan hasil industri kecil skala rumah tangga yang menembus pasaran mancanegara.
Matadagangan itu memberikan kontribusi 0,98 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 300,95 juta dolar AS.
Tas dibuat dari bahan baku kulit itu dikombinasikan dengan manik-manaik (mote) hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali cukup disenangi para wanita dan pria dari semua golongan umur di berbagai negara belahan dunia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat realisasi ekspor perdagangan luar negeri, Jumat, khusus untuk volume matadangan yang menonjolkan unsur seni hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman Bali itu justru menurun 8,99 persen..
Bali mengapalkan 1,21 juta unit tas berbahan baku kulit selama tujuh bulan 2013 menurun menjadi 1,10 juta unit pada periode yang sama 2014.
Ekspor aneka jenis tas itu dari segi volume menurun, namun perolehan devisa meningkat signifikan itu menunjukkan berbagai jenis tas yang diekspor ke pasaran mancanegara dihargai semakin mahal persatuan unitnya, disamping mampu bersaing dengan matadagangan serupa dari negara lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan, ekspor kerajinan tas paling banyak diserap pasaran Jepang yakni 27,27 persen, menyusul Singapura menampung 25,17 persen, Australia 3,32 persen dan Amerika Serikat 5,22 persen.
Selain itu juga diserap pasaran Thailand 1,87 persen, Jerman 5,34 persen, Hong Kong 0,25 persen, Perancis 4,90 persen,, Spanyol 2,09 persen, Inggris 0,56 persen dan 23,52 persen sisanya diserap sejumlah negara lainnya, ujar Panasunan Siregar.
Kerajinan tas yang dibuat dari bahan baku kulit merupakan salah satu dari delapan jenis matadangan hasil industri kecil skala rumah tangga yang menembus pasaran mancanegara.
Matadagangan itu memberikan kontribusi 0,98 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 300,95 juta dolar AS.
Tas dibuat dari bahan baku kulit itu dikombinasikan dengan manik-manaik (mote) hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali cukup disenangi para wanita dan pria dari semua golongan umur di berbagai negara belahan dunia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014