Denpasar (Antara Bali) - Dana masyarakat yang dihimpun perbankan di Bali bertambah banyak, baik berupa rupiah maupun valuta asing sehingga secara kumulatif sampai kuartal II-2014 mencapai Rp66,5 triliun.

"Ini artinya dana pihak ketiga bertambah Rp2,2 triliun, jika dibandingkan dengan akhir tahun 2013 hanya Rp64,2 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Benny Siswanto di Denpasar, Kamis.

Dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali disebutkan bahwa, dana masyarakat yang terhimpun tersebut berkat adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat periode triwulan II-2014 sebesar 6,06 persen.

Ia menyebutkan, peningkatan jumlah dana pihak ketiga (DPK) pada perbankan di daerah ini terutama didorong oleh pertumbuhan dana dalam bentuk giro yang mampu tumbuh 14,82 persen (yoy) dari 2,76 persen pada triwulan sebelumnya.

Peningkatan simpanan dalam bentuk giro tersebut sangat dipengaruhi oleh dana pemerintah pada industri perbankan di Bali sejalan dengan mulai direalisasikannya kegiatan belanja pemerintah pada triwulan II-2014.

Bertambah besar dana masyarakat yang tersimpan dalam bentuk deposito yang tercatat tumbuh 27,93 persen, yang secara kumulatif mencapai Rp21,7 triliun dan peningkatan itu sejalan dengan naiknya suku bunga simpanan berjangka tersebut.

Sementara dana masyarakat dalam bentuk tabungan cenderung mengalami perlambatan sejak awal 2013 dan pada triwulan II-2014 pertumbuhan tahunan tercatat melambat 7,41 persen (y0y) dibandingkan dengan sebelumnya 13,19 persen.

Jumlah tabungan masyarakat pada dunia perbankan secara kumulatif tercatat Rp30,9 triliun jumlah itu berkurang dan dialihkan ke deposito dimana bunga tabungan berjangka ini naik terus dibandingkan suku bunga simpanan yang cenderung berkurang. (ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014