Balikpapan (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan dan melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai sekitar Rp20 triliun untuk Koridor Kalimatan Timur-Jawa.

Acara tersebut dilaksanakan di Bandara Sepinggang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, yang juga menjadi salah satu proyek MP3EI yang diresmikan.

Proyek yang diresmikan oleh Presiden Yudhoyono tersebut di antaranya, Terminal Baru Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan senilai Rp2,1 triliun, pembangunan ruangan VVIP di Bandara Internasional Juanda, Surabaya senilai Rp35 miliar.

Landas pacu tiga bandara daerah perbatasan perbatasan yaitu Long Bawan di Nunukan, Kalimantan Utara, Bandara Long Ampung di Malinasu, Kalimantan Utara dan Bandara Datah Dawai di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur senilai Rp390 miliar.

PLTU Embalut Unit 3 dengan kapasitas 110 MW senilai Rp759 miliar, PLTG Peaking 2X60 MW senilai Rp960 miliar, PLTG Senipah 2X41 MW senilai Rp398.

Anjungan sisi-NUBI 2B senilai Rp8,129 triliun, Proyek Lapangan Ruby Blok Sebuku Mubadala Petroleum di selat Makasar dan Kalimantan Timur senilai Rp5,5 triliun.

Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu juga melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tenggarong di Kabupatena Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Presiden mengatakan, selama tiga tahun MP3EI telah dapat dilaksnakan secara nyata, dan tidak hanaya menjadi rencana.

"Oleh karena itu saya mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung mewujudkan MP3EI," katanya.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutannya mengatakan, setiap proyek MP3EI di Kaltim direncanakan dan dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan, yang berbasis lingkungan. "Serta dirasakan adil dan merata oleh seluruh masyarakat Kaltim," katanya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014