Denpasar (Antara Bali) - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof Dr Putu Astawa mengingatkan para perokok akan potensi terkena penyakit kronis.

"Penyakit yang diakibatkan merokok atau paparan rokok di Indonesia saat ini semakin meningkat. Oleh karena itu perilaku masyarakat harus menyadari dan berubah, terlebih di Bali sudah ada Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR)," katanya di sela-sela acara seminar nasional bertema "Penyakit Tidak Menular: Pencegahan dan penularannya" di FK Unud, Sabtu.

Menurut dia, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan bahaya rokok terhadap kesehatan adalah integrasi peran fasilitas layanan kesehatan dalam pengendalian bahaya rokok terhadap kesehatan di Kota Denpasar.

"Pelayanan kesehatan itu yang mencakup `smoke free home` (SFH), Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Klinik Behenti Merokok (KBM)," ucapnya.

Program SFM diharapkan dapat diintegrasikan dengan program lain yang tersedia di suatu pelayanan kesehatam serta disosialisasikan secara menyeluruh sehingga nantinya dapat menunjang implementasi dari KTR.

Selain itu, lanjut dia, penyedia layanan kesehatan juga diharapkan dapat menyediakan pelayanan KBM menunjang program-program lain terkait dengan tujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya rokok.

"Dengan demikian kami harapkan tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014