Denpasar (Antara Bali) - Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufhron Mukti menyatakan penyakit tidak menular (PTM) menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global, karena itu perlu tindakan perilaku hidup sehat.

"Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa 60 persen penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena PTM," katanya pada acara seminar nasional bertema "Penyakit Tidak Menular: Pencegahan dan penularannya" di FK Universitas Udayana, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, di antaranya 29 persen disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13 persen kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun.

"Di Indonesia transisi epidemiologi menyebabkan terjadinya pergeseran pola penyakit, di mana penyakit kronis degeneratif sudah terjadi peningkatan," katanya.

Ia mengatakan proporsi kematian penyakit infeksi menurun secara signifikan, namun proporsi kematian karena penyakit degeneratif (jantung dan pembuluh darah, neoplasma, endokrin) meningkat dua hingga tiga kali lipat.

Begitu juga penyakit stroke dan hipertensi di sebagian besar rumah sakit cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan selalu menempati urutan teratas. Dalam jangka panjang, prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah diperkirakan akan semakin bertambah.

Wamen Kesehatan mengatakan sebuah lembaga survei menyebutkan penduduk yang berobat rawat jalan rumah tangga perokok dalam waktu sebulan ada sekitar 1,5 juta orang yang berobat penyakit hipertensi dengan biaya yang dihabiskan mencapai Rp219 miliar sebulan atau Rp2,6 triliun lebih setahun, dan penyakit jantung Rp2,6 triliun.

Pada rumah tangga perokok mengeluarkan belanja rawat inap di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain sebanyak Rp1,1 triliun setahun untuk penyakit hipertensi.

Jadi berdasarkan kondisi di atas, kata dia, dapat dilihat PTM yang meningkat, dan penderita berada di usia produktif. Meningkatnya kejadian PTM disebabkan perilaku dari pada masyarakat.

"Karena akibat perubahan pola makan, kebiasaan merokok, kurangnya aktivitas dan masih banyak lagi. Pengendalian penyakit tidak menular dapat dilakukan dengan upaya preventif dan promotif sehingga besarnya beban rumah tangga dapat dikurangi serta kejadian PTM dapat disikapi," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014