Denpasar (Antara Bali) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar melakukan pembinaan terhadap perajin penutup matras atau sprei hotel agar lebih kreatif dan memberi corak kreasi pada kain tersebut.
Wakil Sekretaris Dekranasda Kota Denpasar Ida Ayu Citra Wati di Denpasar, Kamis, mengatakan pihaknya melakukan pembinaan terkait perajin sprai yang ada di Denpasar agar lebih kreatif, sebab selama ini masih banyak dijumpai pada kamar hotel hanya berwarna polos.
"Kami terus mendorong kepada perajin agar meningkatkan daya saing para pengusaha kecil. Selain itu melalui pembinaan tersebut pihaknya bisa mengetahui kendala yang dihadapi para pengusaha kecil," katanya.
Citra Wati lebih lanjut mengatakan pembinaan dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produksi dari perajin itu sendiri. Disamping juga untuk mengecek izin usaha mereka guna melakukan promosi.
"Melalui pembinaan secara langsung ke tempat perajin dapat mengetahui perkembangan para pengusaha tersebut. Disamping juga mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dilapangan perajin tersebut," ucapnya.
Ni Putu Eka Wahyuni seorang perajin sprei mengaku pihaknya saat ini sudah terus melakukan inovasi berbagai corak di antaranya bunga, bintang, dan berbagi bentuk yang sangat menarik minat para pembeli.
"Kami mencoba mengkreasikan sprai hotel yang banyak kita jumpai dengan warna dasar putih, sehingga lewat pencelupan ini membuat spari hotel tampak lebih mewah dan menarik," katanya.
Eka Wahyuni mengatakan saat ini pihaknya membuat berbagai macam bentuk di seperti sprai lukisan, pelangi, dan polos. Tidak saja mengreasikan sprai lukisan, tetapi juga membuat kreasi sarung bantal, sarung guling, keset, lap dan berbagai bentuk bantal.
Dari sekian kreasi tersebut, Eka Wahyuni mengaku menjual dengan kisaran harga Rp120 ribu hingga Rp250 ribu. Disamping itu juga menjual sprai dengan ukuran 100 kali 200 kali 25 centimeter (cm)dijual seharga Rp95 ribu.
Untuk sarung bantal dan sarung guling dijual berkisaran harga Rp10 ribu. Untuk harga grosir produk sprai polos dengan ukuran 100x200x120 cm dijual dengan harga Rp80 ribu.
"Pembeli dengan harga grosiran maka kami akan memberikan harga khusus," katanya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Wakil Sekretaris Dekranasda Kota Denpasar Ida Ayu Citra Wati di Denpasar, Kamis, mengatakan pihaknya melakukan pembinaan terkait perajin sprai yang ada di Denpasar agar lebih kreatif, sebab selama ini masih banyak dijumpai pada kamar hotel hanya berwarna polos.
"Kami terus mendorong kepada perajin agar meningkatkan daya saing para pengusaha kecil. Selain itu melalui pembinaan tersebut pihaknya bisa mengetahui kendala yang dihadapi para pengusaha kecil," katanya.
Citra Wati lebih lanjut mengatakan pembinaan dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produksi dari perajin itu sendiri. Disamping juga untuk mengecek izin usaha mereka guna melakukan promosi.
"Melalui pembinaan secara langsung ke tempat perajin dapat mengetahui perkembangan para pengusaha tersebut. Disamping juga mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dilapangan perajin tersebut," ucapnya.
Ni Putu Eka Wahyuni seorang perajin sprei mengaku pihaknya saat ini sudah terus melakukan inovasi berbagai corak di antaranya bunga, bintang, dan berbagi bentuk yang sangat menarik minat para pembeli.
"Kami mencoba mengkreasikan sprai hotel yang banyak kita jumpai dengan warna dasar putih, sehingga lewat pencelupan ini membuat spari hotel tampak lebih mewah dan menarik," katanya.
Eka Wahyuni mengatakan saat ini pihaknya membuat berbagai macam bentuk di seperti sprai lukisan, pelangi, dan polos. Tidak saja mengreasikan sprai lukisan, tetapi juga membuat kreasi sarung bantal, sarung guling, keset, lap dan berbagai bentuk bantal.
Dari sekian kreasi tersebut, Eka Wahyuni mengaku menjual dengan kisaran harga Rp120 ribu hingga Rp250 ribu. Disamping itu juga menjual sprai dengan ukuran 100 kali 200 kali 25 centimeter (cm)dijual seharga Rp95 ribu.
Untuk sarung bantal dan sarung guling dijual berkisaran harga Rp10 ribu. Untuk harga grosir produk sprai polos dengan ukuran 100x200x120 cm dijual dengan harga Rp80 ribu.
"Pembeli dengan harga grosiran maka kami akan memberikan harga khusus," katanya. (WRA)
Editor : I Gede Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014