Nusa Penida (Antara Bali) - Belasan keluarga miskin di Nusa Penida, sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali, namun secara administratif masuk wilayah Kabupaten Klungkung, Bali diberdayakan lewat pelatihan kerajinan tenun Rangrang, kain khas daerah itu.

Pelatihan tersebut mendapat dukungan dana dari Badan Pemberdayaan Desa (BPD) serta tokoh masyarakat musyawarah tentang kegiatan tersebut sebesar Rp45 juta, kata Kepala Desa Batununggul I Ketut Kurna, Senin.

Ia mengatakan, lewat pelatihan itu diharapkan mampu memberdayakan masyarakat kurang mampu, sekaligus mengembangkan usaha kerajinan tenun Rangrang di tingkat rumah tangga.

Kerajinan tenun rangrang di Nusa Penida semakin berkembang, karena sebelumnya hanya berpusat di dua dusun yakni Dusun Karang dan Ampel Desa Pejukutan kini merambah ke desa lainya.

Bahkan kain tenun Rangrang belakangan ini menjadi primadona, sekaligus banyak permintaan dari daratan Bali.

Kain ranrang merupakan salah satu kerajinan tenun dengan kombinasi warna yang cerah. Rangrang sendiri yang berarti lubang . setiap helainya terdapat lubang. Lubang tersebut dinamakan rangrang.

Program pemberdayaan pelatihan tenun rangrang dilakukan secara kelompok dan perorangan.

Menurut I Ketut Kurna program pemberdayaan tahap pertama dikhususkan bagi keluarga miskin.

Lewat pelatihan itu diharapkan mampu memberikan keterampilan, sehingga masyarakat kurang mampu itu mampu menghasilkan komoditas yang laku di pasaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, harap I Ketut Kurna. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Santana

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014