Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan berdasarkan tujuan investasi pariwisata, DKI Jakarta masih menjadi daerah yang paling populer bagi penanaman modal asing (PMA).

Kepala Deputi Investasi Pariwisata Direktorat Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Henky Manurung di Nusa Dua Bali, Jumat, mengatakan untuk kuartal dua tahun 2014, DKI Jakarta dengan realisasi investasi pariwisata sebesar 53,13 juta dolar AS berada di urutan pertama sebagai daerah tujuan investasi pariwisata.

"Untuk urutan kedua ditempati Provinsi Bali dengan total investasi PMA sebesar 32,89 juta AS. Sedangkan posisi ketiga ditempati Kepulauan Riau dengan total investasi PMA sebesar 13,66 juta dolar AS," katanya pada acara "Tourism, Hotel Investment & Networking Conference (THINC)" yang digelar selama dua hari itu.

Ia mengatakan, hal itu menunjukkan terjadinya penyebaran investasi pariwisata di Indonesia. Bahkan daerah-daerah yang aksesnya sudah diperbaiki, baik infrastruktur jalan maupun penerbangan saat ini sudah mulai bergeliat, seperti di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Labuan Bajo yang terkenal dengan kawasan konservasi Komodo di NTT.

Henky lebih lanjut menjelaskan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir hanya menyajikan data realisasi investasi untuk usaha hotel dan restoran yang meliputi hotel berbintang, hotel melati, dan pondok wisata.

Begitu juga, kata dia, penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya seperti restoran dan penyediaan makanan keliling termasuk jasa boga.

Ia mengatakan untuk semester pertama tahun 2014 (Januari-Juni) mulai dilakukan penghitungan jenis usaha pariwisata lainnya yang dikelompokan oleh BKPM di luar usaha hotel dan restoran, yaitu kawasan pariwisata, kegiatan konsultasi manajemen dan lainnya.

Sehingga pada semester pertama tahun 2014 data realisasi investasi pariwisata sudah mencakup 18 jenis usaha. Adapun pencapaiannya menyentuh angka 373,29 juta dolar AS, dan hal itu akan terus dilakukan koordinasi dengan pihak BKPM untuk menggabungkan usaha pariwisata lainnya menjadi usaha pariwisata. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014