Gianyar (Antara Bali) - Tim kesenian Kabupaten Gianyar, Bali akan ambil bagian memeriahkan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXVI Tahun 2014 di Area Plaza Pasar Ngasem, Sabtu (6/9).
"Duta seni Gianyar menyuguhkan seni pertunjukan epos Ramayana, berjudul `Kumbakarna Gugur` yang dikemas dalam empat jenis pagelaran," kata Made Sidia dari Sanggar Paripurna Gianyar yang menata dan penggarap pertunjukkan kolasal itu, Kamis.
Ia mengatakan, keempat pagelaran itu terdiri atas pesantian, wayang kulit, wayang wong dan Cak Bona dengan berdurasi selama satu jam.
Keempat pageran itu saling terkait dan bersambung satu sama lainnya yang diawali dari Pesantian mengulas kisah peperangan antara Rama dan Rahwana. Lanjut pertunjukan Wayang Kulit mengisahkan pertemuan Rama dengan Sugriwa untuk menyusun siasat perang melawan Kumbakarna.
Jalan cerita kemudian bersambung lewat pertunjukkan Wayang Wong yang mengisahkan perdebatan Kumbakarna dengan Rahwana sebelum maju ke medan laga. Intinya, Kumbakarna mau berperang untuk membela negerinya yang telah diserang, bukan untuk membela Rahwana.
Sampai akhirnya puncak peperangan antara Rama dan pasukan kera melawan Kumbakarna lewat pertunjukkan cak Bona. Dalam cak itu juga ada ogoh-ogoh raksana wujud Kumbakarna.
Made Sidia menambahkan, penggunaan empat pertunjukkan seni dengan satu jalan cerita untuk memperkenalkan beragam potensi seni budaya di Bali dan Gianyar khususnya.
Garapan berdurasi satu jam merupakan sebuah kreasi agar pertunjukkan tidak menoton dan masyarakat bisa menyaksikan satu cerita dalam pertunjukkan yang berbeda.
Menurut Sidia, pesan dari pertunjukkan adalah sifat ksatria dan kenegerawanan dari Kumbakarna yang rela mati untuk membela tanah kelahirannya, bukan untuk membela Rahwana yang angkara murka.
"Persiapan untuk pementasan di FKY dilakukan sejak satu bulan yang lalu," terang Made Sidia yang memimpin Tim Kesenian Gianyar ke Yogyakarta bersama Prof. Wayan Dibia sebagai pencetus ide cerita dan tokoh seni.
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata berkesempatan meninjau latihan tim kesenian Gianyar yang dilaksanakan di Sanggar Paripurna Bona.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Wijana menjelaskan, penampilan tim kesenian Gianyar untuk memenuhi undangan FKY dan berperanserta dalam festival tersebut.
"Tim kesenian ini tentu akan menyuguhkan pertunjukkan seni yang maksimal dengan harapan mampu mengharumkan nama Bali dan Gianyar khususnya dibidang seni," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Duta seni Gianyar menyuguhkan seni pertunjukan epos Ramayana, berjudul `Kumbakarna Gugur` yang dikemas dalam empat jenis pagelaran," kata Made Sidia dari Sanggar Paripurna Gianyar yang menata dan penggarap pertunjukkan kolasal itu, Kamis.
Ia mengatakan, keempat pagelaran itu terdiri atas pesantian, wayang kulit, wayang wong dan Cak Bona dengan berdurasi selama satu jam.
Keempat pageran itu saling terkait dan bersambung satu sama lainnya yang diawali dari Pesantian mengulas kisah peperangan antara Rama dan Rahwana. Lanjut pertunjukan Wayang Kulit mengisahkan pertemuan Rama dengan Sugriwa untuk menyusun siasat perang melawan Kumbakarna.
Jalan cerita kemudian bersambung lewat pertunjukkan Wayang Wong yang mengisahkan perdebatan Kumbakarna dengan Rahwana sebelum maju ke medan laga. Intinya, Kumbakarna mau berperang untuk membela negerinya yang telah diserang, bukan untuk membela Rahwana.
Sampai akhirnya puncak peperangan antara Rama dan pasukan kera melawan Kumbakarna lewat pertunjukkan cak Bona. Dalam cak itu juga ada ogoh-ogoh raksana wujud Kumbakarna.
Made Sidia menambahkan, penggunaan empat pertunjukkan seni dengan satu jalan cerita untuk memperkenalkan beragam potensi seni budaya di Bali dan Gianyar khususnya.
Garapan berdurasi satu jam merupakan sebuah kreasi agar pertunjukkan tidak menoton dan masyarakat bisa menyaksikan satu cerita dalam pertunjukkan yang berbeda.
Menurut Sidia, pesan dari pertunjukkan adalah sifat ksatria dan kenegerawanan dari Kumbakarna yang rela mati untuk membela tanah kelahirannya, bukan untuk membela Rahwana yang angkara murka.
"Persiapan untuk pementasan di FKY dilakukan sejak satu bulan yang lalu," terang Made Sidia yang memimpin Tim Kesenian Gianyar ke Yogyakarta bersama Prof. Wayan Dibia sebagai pencetus ide cerita dan tokoh seni.
Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata berkesempatan meninjau latihan tim kesenian Gianyar yang dilaksanakan di Sanggar Paripurna Bona.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar I Gusti Ngurah Wijana menjelaskan, penampilan tim kesenian Gianyar untuk memenuhi undangan FKY dan berperanserta dalam festival tersebut.
"Tim kesenian ini tentu akan menyuguhkan pertunjukkan seni yang maksimal dengan harapan mampu mengharumkan nama Bali dan Gianyar khususnya dibidang seni," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014