Denpasar (Antara Bali) - Bali melakukan impor berbagai jenis komponen alat produksi sebesar 183,94 juta dolar AS selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014, meningkat 70,53 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 107,87 juta dolar AS.

"Khusus bulan Juli 2014 tercatat 21,47 juta dolar AS, meningkat 129,02 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,37 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, ekspor bulan Juli 2014 itu juga meningkat 170,05 persen dibanding bulan Juni sebelumnya yang hanya 7,95 juta dolar AS.

Bali mengimpor mesin-mesin dan aneka jenis barang produksi untuk diolah lebih lanjut menjadi barang dan aneka jenis cindera mata lainnya yang siap diekspor ke luar negeri.

Impor alat produksi itu dinilai jauh lebih baik dibandingkan mendatangkan bahan makanan atau minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang hanya membuang-buang devisa.

Panusunan Siregar menjelaskan, impor yang dilakukan Bali berupa alat produksi akan memberikan dampak positif dalam memacu perolehan devisa yang lebih besar di masa mendatang.

Komponen impor itu antara lain mesin-mesin (mekanik) untuk proses produksi sebesar 66,05 persen, menyusul produk perhiasan (permata) 10,46 persen serta produk minyak atseri, kosmetik dan wewangian 5,90 persen.

Selain itu juga mendatangkan produk mesin (peralatan listrik) sebesar 3,36 persen serta produk garam, belerang dan kapur 1,80 persen.

Panusunan Siregar menambahkan, aneka jenis produk luar negeri itu didatangkan dari Tiongkok yang mencapai 63,71 persen, menyusul Thailand 5,77 persen, Jerman 5,30 persen, Australia 4,71 persen, Amerika Serikat 4,02 persen.

Nilai impor tersebut masih jauh di bawah perolehan ekspor Bali yang mencapai 313,07 juta dolar AS selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014