Negara (Antara Bali) - Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana mengakui, sambungan listrik di pasar-pasar tradisional amburadul, sehingga rawan terjadi hubungan arus pendek yang memicu kebakaran.
"Pantauan kami, sekitar 80 persen sambungan listrik di pasar tradisional tidak sesuai standar. Padahal kami sudah sering mengingatkan pedagang," kata Direktur Perusda Jembrana, I Wayan Wasa, di sela-sela pembersihan puing bekas kebakaran Pasar Pekutatan, Selasa.
Ia mengatakan, terakhir pihaknya mengingatkan pedagang sekitar tiga bulan lalu, setelah Perusda menggandeng Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) dan PLN, untuk melakukan pemeriksaan instalasi listrik di pasar tradisional.
"Dari pemeriksaan tersebut, jaringan listrik di pasar kebanyakan asal pasang dan semrawut. Saat itu juga, kami mengimbau pedagang untuk memperbaikinya," ujarnya.
Disinggung kenapa bukan Perusda yang memasang instalasi di dalam toko, kios maupun los di pasar tradisional, ia mengatakan, hal tersebut bukan wewenangnya, karena pihaknya hanya menyediakan sambungan dari PLN saja.
"Kami hanya sediakan sambungan inti saja. Rata-rata pedagang menambah sendiri saluran di lokasi jualannya, itulah yang sering tidak sesuai standar keamanan. Saat pemeriksaan, kami banyak menemukan sambungan yang hanya dibungkus sekedarnya, bahkan dengan kantong plastik," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pantauan kami, sekitar 80 persen sambungan listrik di pasar tradisional tidak sesuai standar. Padahal kami sudah sering mengingatkan pedagang," kata Direktur Perusda Jembrana, I Wayan Wasa, di sela-sela pembersihan puing bekas kebakaran Pasar Pekutatan, Selasa.
Ia mengatakan, terakhir pihaknya mengingatkan pedagang sekitar tiga bulan lalu, setelah Perusda menggandeng Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) dan PLN, untuk melakukan pemeriksaan instalasi listrik di pasar tradisional.
"Dari pemeriksaan tersebut, jaringan listrik di pasar kebanyakan asal pasang dan semrawut. Saat itu juga, kami mengimbau pedagang untuk memperbaikinya," ujarnya.
Disinggung kenapa bukan Perusda yang memasang instalasi di dalam toko, kios maupun los di pasar tradisional, ia mengatakan, hal tersebut bukan wewenangnya, karena pihaknya hanya menyediakan sambungan dari PLN saja.
"Kami hanya sediakan sambungan inti saja. Rata-rata pedagang menambah sendiri saluran di lokasi jualannya, itulah yang sering tidak sesuai standar keamanan. Saat pemeriksaan, kami banyak menemukan sambungan yang hanya dibungkus sekedarnya, bahkan dengan kantong plastik," katanya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014