Negara (Antara Bali) - Pengurus NU Cabang Kabupaten Jembrana, Minggu, menggelar seminar dengan mengundang takmir dan remaja masjid, terkait upaya untuk menangkal gerakan ISIS yang berubah menjadi IS di daerah ini.
"Saya minta Pemuda Ansor untuk mencegah masuknya aliran-aliran menyesatkan. Mari bersama-sama kita perkuat Pancasila sebagai dasar negara," kata Rois Suriyah NU Cabang Jembrana, KH. Ahmad Damanhuri.
Menurutnya, dalam menyelesaikan masalah kenegaraan, umat harus bersedia bermusyawarah dengan pemerintah, agar sama-sama selamat.
Sementara Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang hadir dalam seminar dirangkaikan silaturahmi di aula Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Jembrana ini mengatakan, gerakan IS yang di Irak dan Suriah sangat berbahaya, dan mengancam persatuan bangsa.
"Gerakan ini harus diwaspadai, bukan tidak mungkin mereka akan diam-diam membangun basis di Kabupaten Jembrana. Satu-satunya cara, adalah menutup rapat ruang gerak bagi mereka," katanya.
Menurutnya, jauh sebelum munculnya IS, pihaknya sudah melakukan upaya mencegah terbentuknya organisasi, yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa.
Upaya tersebut, katanya, antara lain melakukan kesepakatan tertulis dengan kepolisian, terkait penegakan hukum dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, mengoptimalkan peran Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) dan verifikasi terhadap ormas.
"Kami juga melakukan kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur terkait pengawasan penduduk yang masuk dari sana ke Bali, demikian juga sebaliknya," ujarnya.
Sebagai wakil bupati, ia mengaku, sering menghadiri kegiatan keagamaan bersama Bupati Jembrana, I Putu Artha, yang juga memiliki tujuan pendekatan personal kepada tokoh agama dan masyarakat.
Menurutnya, dengan berusaha hadir dalam berbagai kegiatan keagamaan, merupakan langkah efektif untuk menjaga stabilitas daerah.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya minta Pemuda Ansor untuk mencegah masuknya aliran-aliran menyesatkan. Mari bersama-sama kita perkuat Pancasila sebagai dasar negara," kata Rois Suriyah NU Cabang Jembrana, KH. Ahmad Damanhuri.
Menurutnya, dalam menyelesaikan masalah kenegaraan, umat harus bersedia bermusyawarah dengan pemerintah, agar sama-sama selamat.
Sementara Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang hadir dalam seminar dirangkaikan silaturahmi di aula Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Jembrana ini mengatakan, gerakan IS yang di Irak dan Suriah sangat berbahaya, dan mengancam persatuan bangsa.
"Gerakan ini harus diwaspadai, bukan tidak mungkin mereka akan diam-diam membangun basis di Kabupaten Jembrana. Satu-satunya cara, adalah menutup rapat ruang gerak bagi mereka," katanya.
Menurutnya, jauh sebelum munculnya IS, pihaknya sudah melakukan upaya mencegah terbentuknya organisasi, yang bertentangan dengan nilai luhur bangsa.
Upaya tersebut, katanya, antara lain melakukan kesepakatan tertulis dengan kepolisian, terkait penegakan hukum dan sosialisasi ke sekolah-sekolah, mengoptimalkan peran Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) dan verifikasi terhadap ormas.
"Kami juga melakukan kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur terkait pengawasan penduduk yang masuk dari sana ke Bali, demikian juga sebaliknya," ujarnya.
Sebagai wakil bupati, ia mengaku, sering menghadiri kegiatan keagamaan bersama Bupati Jembrana, I Putu Artha, yang juga memiliki tujuan pendekatan personal kepada tokoh agama dan masyarakat.
Menurutnya, dengan berusaha hadir dalam berbagai kegiatan keagamaan, merupakan langkah efektif untuk menjaga stabilitas daerah.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014