New York (Antara Bali) - Indeks S&P 500 di Wall Street menutup Agustus dengan rekor baru lain pada Jumat (Sabtu pagi WIB), melanjutkan kenaikan perlahannya sekalipun ketegangan di Ukraina meningkat dan setelah Inggris memperingatkan kemungkinan serangan teror.
Pengukur pasar lebih luas (S&P 500) didorong kembali di atas 2.000, tonggak sejarah penutupan di atas tingkat psikologis tersebut untuk pertama kalinya pada Selasa (26/8), menjadi berakhir pada 2.003,37, naik 6,63 poin (0,33 persen).
Saham-saham unggulan (blue-chip) Dow Jones Industrial Average bertambah 18,88 poin (0,11 persen) pada 17.098,45, sementara indeks komposit Nasdaq naik 22,58 poin (0,50 persen) pada 4.580,27, tingkat terbaik dalam 14 tahun terakhir.
Tuduhan NATO bahwa Rusia telah mengerahkan 1.000 pasukannya ke Ukraina untuk membantu pemberontak pro-Moskow, dan telah berkumpul 20.000 tentaranya di perbatasan, memicu ketegangan antara Moskow dan Barat, tetapi tidak memiliki dampak nyata pada pasar.
Begitu pula Inggris meningkatkan tingkat risiko ancaman teror menjadi "sangat berisiko", dengan Perdana Menteri David Cameron mengatakan bahwa kelompok garis keras Negara Islam telah membidik Eropa.
Kenaikan terjadi selama pekan paling lambat tahun ini, dari segi volume -- minggu terakhir liburan musim panas.
"Kurangnya aktivitas selama seminggu karena beberapa dari peserta berada jauh berlibur, sementara banyak orang lain memilih untuk di luar pasar menjelang akhir pekan tiga hari di AS yang bisa menampilkan perkembangan baru di bidang geopolitik," kata Briefing.com.
Penurunan sedikit tapi masih mengejutkan dalam belanja konsumen pada Juli tidak memperlemah sentimen, datang setelah kenaikan yang kuat pada Juni.
Data baru tentang pengeluaran tidak menunjukkan tekanan inflasi; indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi yang lebih disukai Federal Reserve, naik 1,6 persen tahun-ke-tahun, jauh di bawah target 2,0 persen.
Saham-saham teknologi, keuangan dan energi memimpin di depan pada Jumat.
Home Depot adalah pencetak keuntungan terbaik untuk Dow, naik 1,1 persen, sementara United Technologies memimpin saham-saham yang merugi, turun 1,0 persen.
Perusahaan pipa gas Kinder Morgan naik 1,2 persen, dan Goldman Sachs menambahkan 1,5 persen.
Di tengah saham-saham teknologi utama, Microsoft naik 1,2 persen dan Facebook meningkat 1,3 persen.
Produsen komunikasi dan jaringan elektronik Avago Technologies melonjak 7,5 persen, didorong oleh laporan pendapatan dan laba kuartal ketiga yang dengan mudah melampaui perkiraan, dan pandangan optimis untuk kuartal saat ini.
Perusahaan perangkat lunak "cloud computing" Veeva Systems mengalahkan ekspektasi para analis di laba kuartal kedua, mengirimkan sahamnya melompat 20,1 persen.
Splunk, perusahaan lain penyedia layanan "cloud computing" untuk bisnis, melonjak 19,1 persen karena melampaui perkiraan pendapatan kuartal kedua, meskipun secara secara keseluruhan rugi dari tahun lalu.
Harga obligasi datar. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS bertahan di 2,34 persen, dan pada obligasi 30-tahun di 3,08 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pengukur pasar lebih luas (S&P 500) didorong kembali di atas 2.000, tonggak sejarah penutupan di atas tingkat psikologis tersebut untuk pertama kalinya pada Selasa (26/8), menjadi berakhir pada 2.003,37, naik 6,63 poin (0,33 persen).
Saham-saham unggulan (blue-chip) Dow Jones Industrial Average bertambah 18,88 poin (0,11 persen) pada 17.098,45, sementara indeks komposit Nasdaq naik 22,58 poin (0,50 persen) pada 4.580,27, tingkat terbaik dalam 14 tahun terakhir.
Tuduhan NATO bahwa Rusia telah mengerahkan 1.000 pasukannya ke Ukraina untuk membantu pemberontak pro-Moskow, dan telah berkumpul 20.000 tentaranya di perbatasan, memicu ketegangan antara Moskow dan Barat, tetapi tidak memiliki dampak nyata pada pasar.
Begitu pula Inggris meningkatkan tingkat risiko ancaman teror menjadi "sangat berisiko", dengan Perdana Menteri David Cameron mengatakan bahwa kelompok garis keras Negara Islam telah membidik Eropa.
Kenaikan terjadi selama pekan paling lambat tahun ini, dari segi volume -- minggu terakhir liburan musim panas.
"Kurangnya aktivitas selama seminggu karena beberapa dari peserta berada jauh berlibur, sementara banyak orang lain memilih untuk di luar pasar menjelang akhir pekan tiga hari di AS yang bisa menampilkan perkembangan baru di bidang geopolitik," kata Briefing.com.
Penurunan sedikit tapi masih mengejutkan dalam belanja konsumen pada Juli tidak memperlemah sentimen, datang setelah kenaikan yang kuat pada Juni.
Data baru tentang pengeluaran tidak menunjukkan tekanan inflasi; indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi yang lebih disukai Federal Reserve, naik 1,6 persen tahun-ke-tahun, jauh di bawah target 2,0 persen.
Saham-saham teknologi, keuangan dan energi memimpin di depan pada Jumat.
Home Depot adalah pencetak keuntungan terbaik untuk Dow, naik 1,1 persen, sementara United Technologies memimpin saham-saham yang merugi, turun 1,0 persen.
Perusahaan pipa gas Kinder Morgan naik 1,2 persen, dan Goldman Sachs menambahkan 1,5 persen.
Di tengah saham-saham teknologi utama, Microsoft naik 1,2 persen dan Facebook meningkat 1,3 persen.
Produsen komunikasi dan jaringan elektronik Avago Technologies melonjak 7,5 persen, didorong oleh laporan pendapatan dan laba kuartal ketiga yang dengan mudah melampaui perkiraan, dan pandangan optimis untuk kuartal saat ini.
Perusahaan perangkat lunak "cloud computing" Veeva Systems mengalahkan ekspektasi para analis di laba kuartal kedua, mengirimkan sahamnya melompat 20,1 persen.
Splunk, perusahaan lain penyedia layanan "cloud computing" untuk bisnis, melonjak 19,1 persen karena melampaui perkiraan pendapatan kuartal kedua, meskipun secara secara keseluruhan rugi dari tahun lalu.
Harga obligasi datar. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS bertahan di 2,34 persen, dan pada obligasi 30-tahun di 3,08 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014