Gianyar (Antara Bali) - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukawati Panca Kanti Kabupaten Gianyar, Bali memberikan sumbangan kepada 1.488 pengurus desa adat (Pekraman) di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
"Bantuan ribuan buku itu sebagai upaya meningkatkan mutu prajuru desa adat dalam menyelesaikan kasus adat," kata Direktur Utama BPR Sukawati Pancakanti, I Made Arya Amitaba saat pembagian buku di Balai Budaya, Gianyar Selasa.
Ia mengatakan buku yang ditulis oleh Prof Dr Wayan P Windia seorang peneliti dan Guru Besar Hukum Adat Bali dari Fakultas Hukum Universitas Udayana itu disajikan dalam bentuk tanya jawab.
Setiap pertanyaan atau kasus adat yang muncul dianalisa, dibahas dan diselesaikan dengan bahasa yang lugas dan sederhana, disertai selingan humor secara spontan, sehingga lebih menarik untuk dibaca.
"Kami sependapat, buku ini sangat cocok dibaca dan dijadikan pegangan oleh Prajuru Desa Pekraman agar mereka lebih mudah menyelesaikan kasus adat," katanya.
Wayan P Windia ketika dimintai keterangannya mengatakan, mudah-mudahan buku yang ditulisnya benar-benar berguna di tengah-tengah masyarakat yang menghadapi konflik adat di Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bantuan ribuan buku itu sebagai upaya meningkatkan mutu prajuru desa adat dalam menyelesaikan kasus adat," kata Direktur Utama BPR Sukawati Pancakanti, I Made Arya Amitaba saat pembagian buku di Balai Budaya, Gianyar Selasa.
Ia mengatakan buku yang ditulis oleh Prof Dr Wayan P Windia seorang peneliti dan Guru Besar Hukum Adat Bali dari Fakultas Hukum Universitas Udayana itu disajikan dalam bentuk tanya jawab.
Setiap pertanyaan atau kasus adat yang muncul dianalisa, dibahas dan diselesaikan dengan bahasa yang lugas dan sederhana, disertai selingan humor secara spontan, sehingga lebih menarik untuk dibaca.
"Kami sependapat, buku ini sangat cocok dibaca dan dijadikan pegangan oleh Prajuru Desa Pekraman agar mereka lebih mudah menyelesaikan kasus adat," katanya.
Wayan P Windia ketika dimintai keterangannya mengatakan, mudah-mudahan buku yang ditulisnya benar-benar berguna di tengah-tengah masyarakat yang menghadapi konflik adat di Pulau Dewata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014