Denpasar (Antara Bali) - Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menutup "Sanur Village Festival (SVF) Ke-9" ditandai dengan pemukulan gong di Lapangan Maisonette Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Minggu malam.

Jaya Negara berharap festival yang selalu ditunggu masyarakat dan wisatawan itu bisa dipertahankan serta ditingkatkan kualitasnya di masa mendatang.

"Kami harapkan ke depannya terus melakukan inovasi dan kreativitas yang lebih baru, agar tak terkesan monoton," katanya.

Pada acara penutupan SVF tersebut diserahkan hadiah bagi pemenang lomba dan diisi dengan penampilan musikal Gus Tedja dan musik komedi perempuan ekspatriat "Gedebong Goyang" serta sejumlah kesenian lainnya.

Pengamat pariwisata Prof Dr I Nyoman Darma Putra mengatakan, Sanur sangat berkepentingan untuk terus menggaungkan spirit sekaligus citra Sanur sebagai desa karena mulai dipadati "image" kosmopolitan dengan banyak hadirnya ikon global di wilayah itu.

Festival yang berbasiskan komunitas dengan mengedepankan seni budaya merupakan langkah tepat untuk dipertahankan.

Menurut Darma Putra yang juga Ketua Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana branding haruslah didukung dengan upaya promosi yang kuat.

Dia menyarankan Sanur menerbitkan buku, film dokumenter, dan penyebaran informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi-komunikasi yang ada.

Sebelumnya, tim Kesenian dari Kalimantan pentas di panggung "Sanur Kreatif Expo" yang juga bagian dari SVF tersebut merasa kecewa, sebab panggungnya dibelakang dan berdebu.

"Kita jauh-jauh hari diundang kesini, tapi pentasnya di belakang. Panitia tidak memperhitungkan suasana panggung. Apalagi berdebu. Seakan kami kesini hanya pelengkap saja," kata seorang seniman Arwin disela-sela pentas pada Sabtu malam (23/8).

Ia mengatakan kalau memang tidak siap untuk memberi ruang kepada tim kesenian luar Bali, lebih baik jangan mengundang.

"Kami seakan di anak tirikan oleh panitia. Masak panggungnya di belakang. Makanya tidak banyak penontonnya. Bule yang nonton bisa dihitung jari, karena mereka tak tahu ada pentas kesenian dari Kalimantan," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014