Denpasar (Antara Bali) - Sastrawan besar Bali almarhum Ida Pedanda Made Sidemen mendapatkan penghargaan Festival Sanur atau "Sanur Village Festival" (SVF) 2010 karena dinilai berjasa membangkitkan semangat kreatif dan menginspirasi masyarakat Sanur.

Ketua Panitia SVF 2010 Ida Bagus Sidharta Putra di Sanur, Bali, pada pembukaan festival tersebut di Sanur, Rabu malam mengatakan bahwa karya-karya Ida Pedanda Sidemen selalu mengingatkan pentingnya berpikir lokal dan bertindak global.     

Ia mengungkapkan, seluruh kiprah yang memberikan warna bagi perkembangan Sanur sebagai tujuan pariwisata, agar tidak meninggalkan tradisi yang bernafaskan budaya dan agama Hindu.

"Karya-karya sastra Ida Pedanda Sidemen sejak awal memberikan wejangan untuk tetap menghidupkan seni budaya adiluhung," kata Sidharta Putra.

Penghargaan tersebut diserahkan kepada keluarga Ida Pedanda Sidemen dari Geria Aseman Taman, Banjar Taman Sari, Sanur, Bali.

Menurut Sidharta Putra, pemikiran Ida Pedanda Sidemen bukan hanya terkait aspek estetika, tetapi juga aspek etika dan logika.

Sebagai seorang arsitek tradisional, Ida Pedanda Sidemen yang meninggal sekitar 25 tahun silam itu menuangkan konsep-konsep pengetahuan ke dalam karya-karyanya dalam bidang teknik sekaligus bidang seni.

"Beliau piawai dalam ilmu pertanian, filsafat dan bidang teknis lainnya," katanya. 

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra juga memberikan apresasi atas kiprah sastrawan besar Bali abad ke-20 yang telah memberikan sumbangsih pemikiran melalui karya sastra, ukir, arsitektur dan kemampuannya membaca tanda-tanda zaman.

Usai pembukaan, di panggung utama menampilkan Balawan dan Batuan Etchnic Fussion, Ayu Laksmi, penari Nyoman Sura dan pertunjukan seni tradisional lainnya.

Sambil menyaksikan pertunjukan, pengunjung bisa menikmati aneka menu makanan dari restoran dan hotel yang ada di Sanur.

Berbagai kegiatan terkait festival telah dimulai sejak pagi hari, di antaranya pameran bonsai dan kampung seniman yang letaknya bersebelahan mendapat respons pengunjung karena berada di pintu masuk.

Selain itu juga ada Studio "Bali International Women's Association" (Perhimpunan Wanita Ekspatriat/BIWA) yang dicat dengan penuh warna, merepresentasikan 27 negara asal anggota BIWA.

Menjelang matahari terbit pada Kamis (5/8), sejumlah seniman akan melakukan demo melukis "on the spot" di tengah-tengah arena festival.   

Mereka antara lain seniman kawakan Kartika Affandi dengan kanvas sedang melukis seorang kawannya. Di bagian lain Koordinator BIWA Yus Martini menjadi model bagi belasan pelukis yang mengelilingi dirinya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010