Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar menggelar penyuluhan bahaya narkoba jenis baru kepada para pelajar sebuah sekolah swasta di Denpasar.

"Kami sosialisasikan tentang bahaya narkoba jenis baru yang kini banyak beredar di pasar gelap narkotika," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar, Agung Putra Wijaya di Denpasar, Senin.

Sosialiasi bahaya narkotika jenis baru salah satunya jenis "methylenedioxypyrovalerone" (MDPV) kepada ratusan pelajar SMK Kertha Wisata Denpasar.

Selain melakukan penyuluhan bahaya narkoba, BNN juga mengambil 225 sample urine para pelajar untuk menciptakan lingkungan sekolah bebas dari konsumsi barang haram tersebut.

BNN Denpasar menggunakan empat parameter pemeriksaan urine untuk mengetahui kandungan zat narkoba di antaranya tes ganja, sabu-sabu, ekstasi dan obat-obatan yang bebas beredar di masyarakat.

Tes urine di sekolah tersebut sudah kali keenam BNN Denpasar melakukan pemeriksaan urine dari tujuh target sekolah negeri dan swasta selama satu tahun disamping menyasar instansi pemerintah dan swasta.

"Kami ingin menekan peredaran gelap narkoba salah satunya di kalangan pelajar," ucapnya.

Setelah diuji sampel urine, tidak ada satupun pelajar di sekolah tersebut yang positif mengonsumsi narkoba.

Ia menyebutkan apabila ada pelajar yang positif mengonsumsi narkoba maka pihaknya akan menarik pelajar tersebut untuk dilakukan rehabilitasi di dua pusat rehabilitasi narkoba yakni di Lido, Bogor dan Badokah di Makassar.

Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa selama tahun 2013 pihaknya telah mengirimkan tiga orang warga Denpasar yang menjadi pencandu narkotika untuk menjalani rehabilitasi.

Sedangkan tahun 2014, pihaknya telah mengirimkan empat orang pecandu untuk rehabilitasi yakni satu orang di Lido dan tiga lainnya di Badokah. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014