Jakarta (Antara Bali) - Bank Indonesia optimistis laju inflasi sepanjang 2014 mencapai target 4,5 persen plus-minus satu persen, walau harga elpiji 12 kilogram akan dinaikkan pada pertengahan Agustus 2014.

"Kalau seandainya ada kenaikan elpiji, itu sudah masuk dalam pertimbangan kita," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui setelah Sidang Bersama DPR dan Anggota DPD dengan agenda pidato kenegaraan Presiden dalam rangka HUT RI ke 69 di Jakarta, Jumat.

Agus menuturkan, selain kenaikan elpiji yang sudah masuk dalam hitungan komponen yang berkontribusi terhadap inflasi, pihaknya juga sudah memperhitungkan komponen lainnya.

"Jadi masih ada risiko kenaikan listrik, khususnya konsumen, masih ada juga kenaikan listrik industri, serta masih ada risiko el nino," ujar Agus.

Sebelumnya, setelah kenaikan elpiji pada 1 Januari 2014, rencananya elpiji 12 kg akan naik pada 1 Juli 2014 lalu.

Namun, mempertimbangkan pemangku kepentingan lain dan juga bertepatan dengan momen Lebaran serta tahun ajaran baru, maka Pertamina menunda kenaikan harga Elpiji 12 kg.

Kenaikan harga Elpiji 12 kg sebenarnya tidak perlu meminta persetujuan dari pemerintah, karena bukan termasuk barang yang mendapatkan subsidi. Namun, Pertamina memiliki kewajiban melaporkan sesuai dengan ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.(WDY)

Pewarta: Oleh Citro Atmoko

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014