Denpasar (Antara Bali) - Bangunan Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar mengancam keselamatan pasien dan petugas sehingga layanan dipindahkan ke loby lantai I Paviliun Praja Amerta.
"Kami menginformasikan kepada masyarakat Bali yang ingin berobat ke IRD untuk sementara dipindahkan ke Loby lantai I Paviliun Praja Amerta agar tidak mengancam keselamatan pasien dan petugas," ujar Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Wangaya Denpasar, dr Rubyana Linda di Denpasar, Kamis.
Ia menuturkan atap gedung tersebut sudah terlihat mulai ambrol, berjamur, berwarna kehitaman dan tampak genangan air sehingga renovasi tersebut dinilai penting bagi keselamatan pasien, keluarga pasien serta petugas.
"Apabila tidak segera direnovasi akan menggangu kesehatan petugas yang berjaga dan akan mengakibatkan terserang penyakit," ujarnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kajian PPI terkait renovasi itu dan dilanjutkan ke Direktur Rumah Sakit sehingga dapat disetujui untuk diperbaiki.
"Renovasi tersebut dipastikan rampung selama tiga bulan sehingga setelah itu pasien gawat darurat dapat dilayani pengobatannya," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk sementara waktu perlengkapan yang berada di ruang IRD RSUD Wangaya sudah dipindahkan ke Loby I Paviliun Praja Amerta.
"Sebanyak sembilan tempat tidur untuk area medik dan gawat darurat bedah dan observasi sudah dipindahkan," ujarnya.
Sebelumnya ada 11 tempat tidur. Namun, karena tempatnya tidak sebesar IGD yang akan direnovasi saat ini sehingga tidak dapat menampung keseluruhan.
"Tidak hanya itu, tempat pendaftaran, pemesanan kamar, pembayaran serta obat-obat `emergency` juga dipindahkan ke di Loby I Paviliun Praja Amerta," ujarnya.
Linda mengatakan, dengan adanya pemindahan pelayanan IRD ke tempat itu akan sedikit menganggu kenyamanan pasien yang di rawat inap di ruang Praja Amerta tersebut.
"Mengantisipasi itu, kami sudah menginformasikan kepada pasien yang dirawat inap di Praja Amerta untuk akses masuk tetap melalui pintu masuk loby," ujarnya.
Mengenai ketidaknyamanan tersebut, pihaknya meminta pengertianya kepada pasien dan keluarga pasien yang berkunjung terkait pemindahan IGD tersebut sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan keselamatan kerja.
"Apabila membutuhkan informasi dapat menghubungi petugas `customer service` di depan pintu masuk Loby lantai I Paviliun Praja Amerta," ujar Linda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami menginformasikan kepada masyarakat Bali yang ingin berobat ke IRD untuk sementara dipindahkan ke Loby lantai I Paviliun Praja Amerta agar tidak mengancam keselamatan pasien dan petugas," ujar Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Wangaya Denpasar, dr Rubyana Linda di Denpasar, Kamis.
Ia menuturkan atap gedung tersebut sudah terlihat mulai ambrol, berjamur, berwarna kehitaman dan tampak genangan air sehingga renovasi tersebut dinilai penting bagi keselamatan pasien, keluarga pasien serta petugas.
"Apabila tidak segera direnovasi akan menggangu kesehatan petugas yang berjaga dan akan mengakibatkan terserang penyakit," ujarnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kajian PPI terkait renovasi itu dan dilanjutkan ke Direktur Rumah Sakit sehingga dapat disetujui untuk diperbaiki.
"Renovasi tersebut dipastikan rampung selama tiga bulan sehingga setelah itu pasien gawat darurat dapat dilayani pengobatannya," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk sementara waktu perlengkapan yang berada di ruang IRD RSUD Wangaya sudah dipindahkan ke Loby I Paviliun Praja Amerta.
"Sebanyak sembilan tempat tidur untuk area medik dan gawat darurat bedah dan observasi sudah dipindahkan," ujarnya.
Sebelumnya ada 11 tempat tidur. Namun, karena tempatnya tidak sebesar IGD yang akan direnovasi saat ini sehingga tidak dapat menampung keseluruhan.
"Tidak hanya itu, tempat pendaftaran, pemesanan kamar, pembayaran serta obat-obat `emergency` juga dipindahkan ke di Loby I Paviliun Praja Amerta," ujarnya.
Linda mengatakan, dengan adanya pemindahan pelayanan IRD ke tempat itu akan sedikit menganggu kenyamanan pasien yang di rawat inap di ruang Praja Amerta tersebut.
"Mengantisipasi itu, kami sudah menginformasikan kepada pasien yang dirawat inap di Praja Amerta untuk akses masuk tetap melalui pintu masuk loby," ujarnya.
Mengenai ketidaknyamanan tersebut, pihaknya meminta pengertianya kepada pasien dan keluarga pasien yang berkunjung terkait pemindahan IGD tersebut sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan keselamatan kerja.
"Apabila membutuhkan informasi dapat menghubungi petugas `customer service` di depan pintu masuk Loby lantai I Paviliun Praja Amerta," ujar Linda. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014