Denpasar (Antara Bali) - Peserta Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklat Pim IV) Pemerintah Kota Manado, Sulawesi utara melakukan kunjungan kerja dalam rangka orientasi lapangan ke Kota Denpasar.

Asisten Administrasi Umum Setda Pemerintah Kota Manado Henny Giroth di Denpasar, Selasa mengatakan kunjungan peserta Diklat Pim IV ini untuk mempelajari kekurangan dan kelebihan sistem pengelolaan keuangan yang diterapkan di Kota Denpasar dan Manado, sehingga bisa dipertimbangkan sistem mana yang cocok dikembangkan di Kota Manado.

"Dari kelebihan dan kekurangan itu, maka bisa kami pertimbangkan sistem mana yang cocok digunakan di Kota Manado," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini Kota Manado menggunakan Sistem Keuangan Informasi Daerah (SIMDA) yang dikeluarkan oleh BPKP, sedangkan Kota Denpasar menggunakan SIPKD yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Henny Giroth menjelaskan peserta Diklat Pim ini diikuti sebanyak 28 peserta dan 10 orang tim pendamping akan diselenggarakan hingga hari Kamis (14/8).

"Selain melakukan diskusi mengenai pengelolaan keuangan, peserta diklat juga diajak untuk langsung ke lokasi, guna melakukan tinjauan lapangan. Dengan melaksanakan tinjauan langsung ke lapangan, maka mereka akan mengetahui secara langsung, apa yang sudah dijelaskan dalam diskusi, dan seperti apa pelaksanaannya," katanya.

Menurut Henny Giroth, Kota Denpasar dipilih sebagai tempat mereka melakukan kegiatan kunjungan lapangan karena Denpasar statusnya sama dengan Manado yaitu sama-sama berstatus kota.

Ia berharap dengan dilaksanakannya kunjungan kerja ini semua peserta diklat bisa mengadopsi hal-hal baru yang ada di Denpasar dan nantinya bisa dikembangkan di Manado.

Henny Giroth menjelaskan dipilihnya Denpasar sebagai tujuan dari kunjungan lapangan karena mempunyai nilai lebih, yaitu sudah dua kali mendapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sementara Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Denpasar Made Widra, MM mengatakan Kota Denpasar merupakan jantung Ibu Kota Provinsi Bali yang memiliki empat kecamatan.

Dalam memberikan pelayanan masyarakat, Pemerintah Kota Denpasar memiliki visi, yaitu Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan. Dan memiliki misi, mewujudkan pemerintah yang baik, melalui penegak supremasi hukum dan meningkatkan pelayanan publik menuju kesejahtraan masyarakat. Selain itu juga memiliki semboyan "Sewaka Dharma" artinya melayani adalah kewajiban.

"Kami di Kota Denpasar tidak memiliki penghasilan dari sumber daya alam, dan dituntut bisa kreatif agar bisa bersaing di era globalisasi," katanya.

Made Widra lebih lanjut mengatakan dalam administrasi keuangan Pemkot Denpasar dua kali berturut-turut mendapatkan WTP. Prestasi yang diperoleh karena dalam mengerjakan administrasi keuangan sesuai dengan aturan dalam pengelolaan keuangan dengan indikator yang sudah ditetapkan BPK.

"Penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan seluruh pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Denpasar," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014