Denpasar (Antara Bali) - Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, menerima orok yang terbungkus kantong plastik dengan kondisi sudah membusuk, Rabu.
"Dari hasil pemeriksaan luar bahwa orok itu meninggal di dalam rahim," kata Kepala Bagian Staf Medik Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar.
Menurut dia, jenazah tersebut ditemukan di Jalan Ganetri 1, Denpasara, kemudian diterima oleh Instalasi Forensik RSUP Sanglah pukul 11.30 Wita dan langsung dilakukan pemeriksaan luar.
"Kondisi jenazah bayi itu terbungkus tiga lapis kantong plastik," ujarnya.
Kemudian jenazah bayi tersebut tersebut dibawa langsung oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menuju kamar jenazah RSUP Sanglah.
Umur jenazah bayi itu tersebut diperkirakan enam bulan dan belum dapat hidup di luar rahim. "Dari hasil pemeriksaan, orok itu panjang badannya 30 centimeter dan berat 500 gram," ujarnya.
Putu Alit menambahkan bahwa dari hasil pemeriksaan luar diketahui orok tersebut dibuang sekitar 24 jam hingga 36 jam sebelum ditemukan warga.
Selain itu, bayi tersebut diterima tanpa ari-ari dan tali pusar. "Untuk jenis kelaminnya tidak dapat ditentukan karena kondisinya sudah membusuk," ujar Alit.
Untuk saat ini jenazah bayi tersebut masih dititipkan di kamar jenazah RSUP Sanglah untuk dilakukan visum lebih lanjut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dari hasil pemeriksaan luar bahwa orok itu meninggal di dalam rahim," kata Kepala Bagian Staf Medik Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar.
Menurut dia, jenazah tersebut ditemukan di Jalan Ganetri 1, Denpasara, kemudian diterima oleh Instalasi Forensik RSUP Sanglah pukul 11.30 Wita dan langsung dilakukan pemeriksaan luar.
"Kondisi jenazah bayi itu terbungkus tiga lapis kantong plastik," ujarnya.
Kemudian jenazah bayi tersebut tersebut dibawa langsung oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar menuju kamar jenazah RSUP Sanglah.
Umur jenazah bayi itu tersebut diperkirakan enam bulan dan belum dapat hidup di luar rahim. "Dari hasil pemeriksaan, orok itu panjang badannya 30 centimeter dan berat 500 gram," ujarnya.
Putu Alit menambahkan bahwa dari hasil pemeriksaan luar diketahui orok tersebut dibuang sekitar 24 jam hingga 36 jam sebelum ditemukan warga.
Selain itu, bayi tersebut diterima tanpa ari-ari dan tali pusar. "Untuk jenis kelaminnya tidak dapat ditentukan karena kondisinya sudah membusuk," ujar Alit.
Untuk saat ini jenazah bayi tersebut masih dititipkan di kamar jenazah RSUP Sanglah untuk dilakukan visum lebih lanjut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014