Negara (Antara Bali) - Kabupaten Jembrana akan menggelar festival kakao internasional, meskipun beberapa tahun belakangan, banyak petani kakao gagal panen karena serangan hama dan penyakit.
"Untuk festival ini kami akan sediakan kakao yang sudah diolah menjadi coklat, dengan kualitas yang bagus. Seluruhnya berasal dari produksi kebun kakao lokal," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana, I Ketut Wiratma, di Negara, Selasa.
Menurutnya, meskipun banyak kebun kakao yang diserang hama dan penyakit sehingga gagal panen, masih ada produkdi sektor pertanian tersebut yang mampu menghasilkan kakao berkualitas.
Ia mengungkapkan, dari 145 titik kebun kakao, 25 diantaranya mendapatkan sertifikat internasional dari salah satu lembaga di Belanda.
"Memang sulit untuk mendapatkan kakao kualitas tinggi, tapi untuk festival ini kami optimis bisa mencukupinya, termasuk jika ada pemesanan," katanya.
Ia mengatakan, festival yang rencananya akan dihadiri utusan dari Belanda, Jerman , Amerika, Kamboja, Myanmar dan Laos ini, diharapkan mampu meningkatkan penjualan kakao Jembrana di pasar internasional, dari 9 ton pada tahun 2013 menjadi 12 ton tahun ini.
Produksi kakao di Kabupaten Jembrana mengalami penurunan drastis sejak tahun 2009, karena terserang penyakit busuk buah.
Meskipun mulai tahun 2011, produksi kakao mengalami peningkatan, hama dan penyakit yang menyebabkan petani gagal panen belum sepenuhnya hilang.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014