Negara (Antara Bali) - Wisata sepeda air di kolam yang mengelilingi Gedung Kesenian Bung Karno, di Kota Negara, Kabupaten Jembrana terancam mangkrak, karena instansi terkait kekurangan petugas untuk mengoperasikannya.
"Wahana wisata air tersebut memang kurang maksimal dikelola. Kami kekurangan petugas untuk mengawasinya, sehingga hanya berharap kesadaran dari masyarakat yang menggunakannya," kata Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana, I Nengah Alit, yang membawahi pengelolaan wahana wisata tersebut, Minggu.
Ia mengeluhkan, pengguna sepeda air dengan bentuk berbagai binatang tersebut, yang sering tidak mengembalikan pada tempatnya, saat tidak ada petugas.
Menurutnya, beberapakali, khususnya saat malam hari, pengguna meninggalkan begitu saja usai menggunakannya, bahkan ada yang nyaris tenggelam.
"Ada juga dari kalangan remaja yang menyalahgunakan sepeda air tersebut. Padahal, kami tidak memungut sewa untuk menggunakannya," katanya.
Karena itu, untuk menjaga agar wahana tersebut tidak rusak lebih parah lagi, pihaknya menaikkan sepeda air tersebut ke darat, meskipun tidak melarang masyarakat untuk menggunakannya.
"Dulu kami biarkan tetap di air dengan diikat tali, tapi hampir setiap hari ada yang iseng melepas talinya. Kami berharap, masyarakat punya rasa memiliki terhadap fasilitas wisata ini," ujarnya.
Dengan beberapa kendala tersebut, menurutnya, untuk menghidupkan sarana rekreasi di Kota Negara ini, perlu penangangan khusus yang masih dibahas.
Sementara dari pengunjung di areal Gedung Kesenian Bung Karno, mereka mengaku, malas serta takut untuk menurunkan sepeda air tersebut ke air karena takut dimarah petugas.
"Selain itu kan berat, apalagi kalau harus menaikkan lagi ke darat. Selain itu, saya juga kurang berminat menggunakannya," kata Silvia, salah seorang remaja yang sering rekreasi di Gedung Kesenian Bung Karno, yang dilengkapi taman dan tempat bermain anak ini.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014