Denpasar (Antara Bali) - Usaha berbadan hukum yang bergerak dalam sektor pertanian di Bali tercatat 501 unit dari jumlah rumah tangga tani di daerah ini sebanyak 408.233 kepala keluarga (KK).

"Jumlah rumah tangga tani itu menurun 17,09 persen atau rata-rata berkurang 1,70 persen per tahun sesuai hasil sensus pertanian 2013," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, daerah "gudang beras" Kabupaten Tabanan tercatat memiliki usaha pertanian terbanyak, sementara jumlah keluarga petani terbanyak di Kabupaten Buleleng, Bali utara yakni tercatat 88.913 KK.

Sementara Kota Denpasar terjadi penurunan jumlah petani sebesar 46,56 persen dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Panasunan Siregar menambahkan, subsektor peternakan masih mendominasi usaha pertanian di Pulau Dewata. Selain usaha sektor peternakan serta hortikultura dan perkebunan tiga subsektor yang memiliki jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak.

Petani yang bergerak dalam sektor peternakan tercatat 315.477 rumah tangga, menyusul yang menekuni kegiatan hortikultura 238.484 rumah tangga dan kegiatan usaha perkebunan 220.893 rumah tangga.

Jasa pertanian merupakan subsektor yang paling sedikit memiliki rumah tangga usaha pertanian yakni hanya 5.257 rumah tanga, menyusul subsektor perikanan 14.869 rumah tangga.

Sedangkan subsektor perikanan yang terdiri atas kegiatan budidaya ikan sebanyak 6.165 rumah tangga dan usaha penangkapan ikan 9.141 rumah tangga.

Pansunan Siregar menambahkan, secara absolut penurunan rumah tangga usaha pertanian di Bali tertinggi terjadi pada subsektor peternakan yakni 78.193 rumah tangga dan penurunan rumah tangga terendah pada subsektor perikanan yakni hanya 3.851 rumah tangga.

Yang mengalami peningkatan jumlah rumah tangga justru terjadi pada subsektor kehutanan, yakni sebanyak 31.873 rumah tangga atau mengalami pertumbuhan 29,20 persen selama satu dasa warsa terakhir, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014