Gianyar (Antara Bali) - Pantai Lebih di Kabupaten Gianyar, Bali mengalami abrasi akibat secara terus menerus diterjang ombak dashyat, mengakibatkan keberadaan batu sikat semakin terkikis.

"Kondisi demikian mengakibatkan pendapatan masyarakat setempat yang khusus mencari batu sikat untuk hiasan lantai semakin menurun," kata Ni Made Puji, salah seorang pencari batu sikat asal Desa Lebih, Kabupaten Gianyar, Jumat.

Ia mengatakan, pendapatan yang menurun derastis akibat seputaran Pantai Masceti dan pantai Lebih kini jarang ada batu sikat akibat abrasi dan dahyatnya ombak.

Oleh sebab itu masyarakat kini mencari batu sikat ke lokasi lain seperti Pantai Cucukan. Akibat sedikitnya pantai yang berisi batu sikat, menyebabkan pendapatan masyarakat yang khusus mencari batu pantai itu menjadi menurun.

"Batu sikat dalam satu ember menengah laku seharga Rp 10.000, setiap harinya paling mendapatkan 1,5 ember," ujar Ni Made Puji.

Hal senada juga diungkapkan Ni Made Serimben, bahwa pihaknya terpaksa hanya mengandalkan pencarian batu di seputaran Pantai Cucukan, karena pantai lain sudah tidak ada batu sikatnya.

Walaupun ada, namun sangat jarang. Sebulan belum tentu ada," ucapnya. I Wayan Cakra, pencari batu sikat lainnya asal Cucukan membenarkan minimnya batu sikat di pantai.

Tidak heran para pencari batu sikat dari berbagai desa mencari batu sikat di wilayahnya.

"Ya pendapatan memang minim, untuk mengumpulkan satu kampil batu sikat yang dijual Rp 50 ribu sangat sulit saat ini," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014