Denpasar (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, salah satu rumah sakit rujukan terbesar di Bali, selama periode Januari-Juli 2014, menerima sebanyak 25 orang pasien terlantar dengan tanpa identitas diri untuk menjalani perawatan di ruang ICU.
"Jumlah tersebut tercatat sejak Januari hingga Juli 2014," kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah dr Kadek Nariyantha di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan jumlah pasien terlantar yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut yakni sembilan orang perempuan dan 16 orang laki-laki yang mana lima diantaranya tewas saat mendapatkan perawatan.
"Yang meninggal saat mendapatkan perawatan di ruang intensif yakni satu perempuan dan empat orang laki-laki," ujarnya.
Kadek Nariyantha mengungkapkan bahwadibandingkan tahun sebelumnya dalam periode Januari hingga Desember, pihaknya mencatat sebanyak 42 pasien terlantar yang menjalani perwatan di RSUP Sanglah.
"Pasien yang sebelumnya dinyatakan terlantar tersebut sudah dikembalikan ke pihak keluarga dan sudah dikoordinasikan ke Dinas Sosial Provinsi Bali untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Ia menegaskan tidak semua pasien yang terlantar sebagian besar memiliki keluarga. Namun, ada juga yang tidak memiliki keluarga. "Keluarga pasien yang tidak ditemukan kami laporkan juga ke pihak yang berwajib dan Dinas Sosial," ujar Kadek Nariyantha.
Ia menambahkan bahwa pasien yang terlantar dan meninggal pada Juli 2014 yakni pasien yang dirawat di ruang intensif dengan jenis kelamin laki - laki diperkirakan berumur 27 tahun.
"Yang meninggal baru - baru ini masih berada di ruang perawatan untuk proses administrasinya," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Jumlah tersebut tercatat sejak Januari hingga Juli 2014," kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah dr Kadek Nariyantha di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan jumlah pasien terlantar yang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut yakni sembilan orang perempuan dan 16 orang laki-laki yang mana lima diantaranya tewas saat mendapatkan perawatan.
"Yang meninggal saat mendapatkan perawatan di ruang intensif yakni satu perempuan dan empat orang laki-laki," ujarnya.
Kadek Nariyantha mengungkapkan bahwadibandingkan tahun sebelumnya dalam periode Januari hingga Desember, pihaknya mencatat sebanyak 42 pasien terlantar yang menjalani perwatan di RSUP Sanglah.
"Pasien yang sebelumnya dinyatakan terlantar tersebut sudah dikembalikan ke pihak keluarga dan sudah dikoordinasikan ke Dinas Sosial Provinsi Bali untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Ia menegaskan tidak semua pasien yang terlantar sebagian besar memiliki keluarga. Namun, ada juga yang tidak memiliki keluarga. "Keluarga pasien yang tidak ditemukan kami laporkan juga ke pihak yang berwajib dan Dinas Sosial," ujar Kadek Nariyantha.
Ia menambahkan bahwa pasien yang terlantar dan meninggal pada Juli 2014 yakni pasien yang dirawat di ruang intensif dengan jenis kelamin laki - laki diperkirakan berumur 27 tahun.
"Yang meninggal baru - baru ini masih berada di ruang perawatan untuk proses administrasinya," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014