Singaraja (Antara Bali) - Masyarakat Banjar Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali mengalami krisis air bersih akibat lokasi desa cukup tinggi dan pipa yang menyalurkan air dari Perusaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) tidak menjangkau daerah tersebut.
"Dulunya desa ini memanfaatkan air pegunungan. Namun, akibat pipa-pipa yang menyalurkan airnya banyak yang terputus dan pecah air tidak sampai ke rumah penduduk," ujar Putu Yogi Santosa salah seorang penduduk Banjar Celuk Buluh, Buleleng, Senin.
Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus mengambil air PDAM sekitar 500 meter di bawah Banjar Celuk Buluh karena letaknya yang lebih rendah sehingga air PDAM hanya dapat sampai di sana.
Ia menuturkan banyak masyarakat yang mengambil air terutama pada saat malam hari karena pada saat siang hari air PDAM juga sering tidak mengalir.
"Alat yang digunakan mengambil air tersebut biasanya berupa jeriken dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor," ujarnya.
Air yang sudah diambil tersebut diletakkan di penampungan yang lebih besar di masing-masing rumah untuk dipergunakan sebagai keperluan mandi, masak, atau mencuci.
"Masyarakat di sini berhemat dalam menggunakan air bersih karena tidak jarang juga air PDAM tidak mengalir," ujarnya. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dulunya desa ini memanfaatkan air pegunungan. Namun, akibat pipa-pipa yang menyalurkan airnya banyak yang terputus dan pecah air tidak sampai ke rumah penduduk," ujar Putu Yogi Santosa salah seorang penduduk Banjar Celuk Buluh, Buleleng, Senin.
Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus mengambil air PDAM sekitar 500 meter di bawah Banjar Celuk Buluh karena letaknya yang lebih rendah sehingga air PDAM hanya dapat sampai di sana.
Ia menuturkan banyak masyarakat yang mengambil air terutama pada saat malam hari karena pada saat siang hari air PDAM juga sering tidak mengalir.
"Alat yang digunakan mengambil air tersebut biasanya berupa jeriken dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor," ujarnya.
Air yang sudah diambil tersebut diletakkan di penampungan yang lebih besar di masing-masing rumah untuk dipergunakan sebagai keperluan mandi, masak, atau mencuci.
"Masyarakat di sini berhemat dalam menggunakan air bersih karena tidak jarang juga air PDAM tidak mengalir," ujarnya. (ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014