Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra mengatakan Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, terus dikembangkan menjadi salah satu tempat untuk pembibitan sapi bali berkualitas unggul.

"Namanya pola pembibitan rakyat, dengan demikian perekonomian rakyat juga berkembang. Program pembibitan sapi Bali di Nusa Penida sebenarnya sudah dimulai sejak 2011," katanya di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, untuk pembibitan sapi di pulau yang terletak di tenggara Pulau Bali itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Udayana dan pihak terkait sehingga dapat dihasilkan bibit sapi yang bagus.

"Pembibitan sapi itu berskala rakyat karena dikembangkan melalui kelompok-kelompok. Kalau pembibitan diberikan kepada perusahaan skala besar, kasihan juga para peternak kecil kita," ucapnya.

Sumantra menambahkan, jumlah potensi sapi Bali di sana sekitar 24 ribu dan yang boleh dikeluarkan hanya sekitar 2.000 ekor, itupun yang kualitasnya tidak baik. "Di Nusa Penida itu tidak boleh memasukkan sapi dari luar pulau," ujarnya.

Di sisi lain, tambah dia, pembibitan sapi Bali juga dikembangkan melalui unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang merupakan program unggulan Pemprov Bali semenjak 2009. Hingga akhir 2013, lebih dari 400 unit Simantri yang terbentuk.

Ia mengemukakan, di Bali masih ada potensi untuk mengembangkan sapi karena jumlah yang ada sekarang baru sekitar 570 ribu ekor, sedangkan kemampuan untuk bisa dipelihara sekitar 700 ribu.

"Secara umum, kebutuhan konsumsi sapi untuk di Bali sendiri tidak terlalu tinggi. Paling banyak dibutuhkan oleh penduduk pendatang dan penjual bakso sehingga ketika Lebaran umumnya kebutuhan daging sapi di Bali malah menurun," katanya.

Sumantra mengatakan, setiap tahun pemotongan sapi di Bali sekitar 47-50 ribu ekor, sedangkan yang diantarpulaukan lebih dari 47 ribu ekor. Di Pulau Dewata, kebutuhan sapi meningkat pada akhir tahun maupun musim liburan. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014