Denpasar (Antara Bali) - Puluhan sopir bus di Terminal Ubung, Kota Denpasar, menjalani tes "urine" yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat.
"Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk menjamin para sopir tidak terlibat penggunaan obat-obat terlarang," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar Ajun Komisaris Besar Polisi Nyoman Artana di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pelaksanaan tes "urine" itu tidak hanya dilakukan di Terminal Ubung, tetapi di semua terminal yang ada di Pulau Dewata.
Pihaknya ingin memberantas peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang di Kota Denpasar.
Dalam pemeriksaan tersebut tidak hanya melakukan penyalahgunaan narkoba, tetapi termasuk kondisi tubuh dan kelainan yang dialami para sopir tersebut.
Jika nantinya ditemukan adanya indikasi penyalagunaan obat terlarang, maka akan diselidiki lebih lanjut sesuai dengan proses hukum yang berlaku. "Bahkan kami tidak mengizinkan untuk membawa penumpang, harus diganti dengan sopir baru," ujarnya.
Sementara itu, Bambang Setiabudi, salah seorang sopir bus Darma Raya mengaku sangat senang dilakukan pengujian kepada semua sopir karena bisa mengetahui perkembangan kesehatannya.
"Di kantor kami juga dilakukan pengecekan secara rutin, jadi kami yakin tidak terjadi masalah," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk menjamin para sopir tidak terlibat penggunaan obat-obat terlarang," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar Ajun Komisaris Besar Polisi Nyoman Artana di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pelaksanaan tes "urine" itu tidak hanya dilakukan di Terminal Ubung, tetapi di semua terminal yang ada di Pulau Dewata.
Pihaknya ingin memberantas peredaran dan penyalahgunaan obat terlarang di Kota Denpasar.
Dalam pemeriksaan tersebut tidak hanya melakukan penyalahgunaan narkoba, tetapi termasuk kondisi tubuh dan kelainan yang dialami para sopir tersebut.
Jika nantinya ditemukan adanya indikasi penyalagunaan obat terlarang, maka akan diselidiki lebih lanjut sesuai dengan proses hukum yang berlaku. "Bahkan kami tidak mengizinkan untuk membawa penumpang, harus diganti dengan sopir baru," ujarnya.
Sementara itu, Bambang Setiabudi, salah seorang sopir bus Darma Raya mengaku sangat senang dilakukan pengujian kepada semua sopir karena bisa mengetahui perkembangan kesehatannya.
"Di kantor kami juga dilakukan pengecekan secara rutin, jadi kami yakin tidak terjadi masalah," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014