Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bali memprediksi kebutuhan sapi potong untuk konsumsi lokal di daerah itu akan menurun selama bulan Ramadhan.
"Kebutuhan daging sapi mungkin akan menurun di Bali dibandingkan hari-hari biasanya karena yang biasa mengkonsumsi sudah ada yang pulang kampung untuk persiapan Lebaran sehingga konsumennya cenderung berkurang," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Putu Sumantra di Denpasar, Senin.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penurunan konsumsi daging sapi di Bali saat bulan Ramadhan bahkan dapat mencapai 40 persen dibandingkan bulan-bulan biasanya.
"Di Bali ini, konsumen daging sapi mayoritas adalah kaum pendatang dan pengalaman bertahun-tahun seperti itu," ujarnya.
Sumantra menambahkan, justru konsumsi daging sapi di Bali akan meningkat pada saat musim libur sekolah dan menjelang akhir tahun karena kebanjiran pendatang.
"Karena itu, sengaja pada semester kedua pada tiap tahunnya sapi yang disiapkan untuk pemotongan lebih banyak dibandingkan pada semester pertama," ucapnya.
Ketersediaan sapi pertahun di Bali yang dapat dipotong sekitar 100 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 ribu sapi digunakan untuk keluar daerah dan 53 ribu ekor untuk pemotongan di Pulau Dewata.
"Demikian juga untuk sapi yang diantarpulaukan, lebih banyak dialokasikan untuk semester kedua. Semester pertama 20 ribu ekor dan semester kedua 27 ribu sapi," kata Sumantra.
Pihaknya menjamin kebutuhan sapi di Bali tidak akan ada masalah karena selama ini daerahnya adalah pemasok sapi yang potensial. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kebutuhan daging sapi mungkin akan menurun di Bali dibandingkan hari-hari biasanya karena yang biasa mengkonsumsi sudah ada yang pulang kampung untuk persiapan Lebaran sehingga konsumennya cenderung berkurang," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Putu Sumantra di Denpasar, Senin.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penurunan konsumsi daging sapi di Bali saat bulan Ramadhan bahkan dapat mencapai 40 persen dibandingkan bulan-bulan biasanya.
"Di Bali ini, konsumen daging sapi mayoritas adalah kaum pendatang dan pengalaman bertahun-tahun seperti itu," ujarnya.
Sumantra menambahkan, justru konsumsi daging sapi di Bali akan meningkat pada saat musim libur sekolah dan menjelang akhir tahun karena kebanjiran pendatang.
"Karena itu, sengaja pada semester kedua pada tiap tahunnya sapi yang disiapkan untuk pemotongan lebih banyak dibandingkan pada semester pertama," ucapnya.
Ketersediaan sapi pertahun di Bali yang dapat dipotong sekitar 100 ribu ekor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 47 ribu sapi digunakan untuk keluar daerah dan 53 ribu ekor untuk pemotongan di Pulau Dewata.
"Demikian juga untuk sapi yang diantarpulaukan, lebih banyak dialokasikan untuk semester kedua. Semester pertama 20 ribu ekor dan semester kedua 27 ribu sapi," kata Sumantra.
Pihaknya menjamin kebutuhan sapi di Bali tidak akan ada masalah karena selama ini daerahnya adalah pemasok sapi yang potensial. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014