Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali menggendeng beberapa yayasan penanggulangan bahaya narkoba untuk mengoptimalkan upaya rehabilitasi bagi para pencandu obat-obatan terlarang tersebut.

"Kami optimalkan upaya rehabilitasi salah satunya rehabilitasi medis," kata Kepala BNN Provinsi Bali, I Gusti Budiarta, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, optimalisasi rehabilitasi medis tersebut dilakukan dengan Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Bangli dan merujuk para pecanduk ke lembaga rehabilitasi di Lido, Jawa Barat dan Makassar.

Hal itu dilakukan mengingat Pulau Dewata belum memiliki pusat rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

Meskipun tak memiliki pusat rehabilitasi, tak menyurutkan upaya BNN untuk memberikan pelayanan rehabilitasi melalui beberapa yayasan peduli pencandu narkoba.

Kerja sama dengan yayasan tersebut di antaranya Yayasan Kasih Kita Bali dan Yayasan Dua Hati Bali yang diharapkan menjangkau pecandu yang akan menjalani rehabilitasi termasuk konseling dan pelaporan.

Sementara itu, terkait pembangunan pusat rehabilitasi, Budiarta menyatakan bahwa pembangunan rencananya akan dilaksanakan pada 2015 di Kabupaten Bangli sehingga dijadwalkan bisa beroperasi pada tahun 2016.

Selain optimalisasi ke yayasan, BNN dan jajaran di kabupaten/kota akan mengajak lembaga swadaya masyarakat turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya narkoba. (WGN/ADT)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014