Negara (Antara Bali) - Petugas gabungan Tim Yustisi Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, mendata pelayan kafe remang-remang di Desa Delodbrawah, untuk mengantisipasi eksodus PSK dari Dolly, Surabaya, Jawa Timur.

Tim Yustisi yang merupakan aparat gabungan dari Polsek, Koramil serta Satpol PP Mendoyo ini mendatangi lima kafe, Sabtu (21/6) malam, saat kafe ramai pengunjung.

Dari pendataan ini, petugas menemukan belasan pelayan kafe baru, yang dikhawatirkan berasal dari Dolly, yang mencari pekerjaan di Kabupaten Jembrana.

Pelayan kafe yang rata-rata masih dalam hitungan hari bekerja di Delodbrawah ini, sebagian besar berasal dari daerah di Provinsi Jawa Timur seperti Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi.

Kepada seluruh pelayan kafe, petugas memberikan pengarahan, agar mereka tidak melakukan kegiatan lazimnya Pekerja Seks Komersial (PSK), selama bekerja di lokasi tersebut.

Selain itu mereka juga harus menaati Perda Kependudukan, dengan mengurus administrasi serta dokumen sebagai penduduk pendatang.

Pemilik kafe juga mendapatkan pengarahan serupa, khususnya dalam hal laporan mereka kepada kepala dusun atau desa setempat, saat mendatangkan pelayan baru.

Usai operasi, Ipda I Gede Sabha, dari Polsek Mendoyo mengatakan, memang terjadi penambahan pelayan kafe baru, namun pihaknya harapkan bukan eksodus dari Dolly.

"Penambahan pelayan baru mencapai belasan orang. Kepada mereka kami minta tidak melakukan praktek prostitusi," katanya.

Dari seluruh pelayan kafe yang didata, menurutnya, seluruhnya memiliki KTP, sehingga pihaknya tidak melakukan proses sesuai Perda, hanya melakukan pembinaan.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014