Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan produksi petani garam di daerah itu dapat mencapai 6.000 ton pada 2014 dengan mengoptimalkan potensi lahan seluas 30 hektare.

"Produksi garam di Bali memang belum banyak yakni pada 2013 hanya 4.900 ton. Jumlah itu tergolong masih kecil karena wilayah pantai kita berbagi tidak hanya untuk memproduksi garam, namun juga untuk kepentingan pariwisata," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja di Denpasar, Jumat.

Meskipun tahun lalu produksi garam 4.900 ton setahun, namun pihaknya tahun ini menargetkan 6.000 ton dengan pertimbangan target itu dapat dipenuhi ketika cuaca normal atau cukup sinar matahari.

"Petani garam kita sangat tergantung dengan cuaca, biasanya mereka berproduksi maksimal tujuh bulan dalam setahun sehingga ke depan sangat diperlukan teknologi yang dapat membantu petani kita tetap berproduksi pada saat cuaca buruk," ujarnya.

Sejauh ini, ucap dia, dari Kementerian Kelautan Perikanan juga membantu penyediaan sarana yang dibutuhkan pengusaha garam melalui kegiatan fasilitasi pengembangan usaha garam rakyat, seperti di Kabupaten Karangasem dan Buleleng.

Gunaja menambahkan, hasil produksi dari petani garam di Bali umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan spa, sedangkan kebutuhan konsumsi dan pemindangan itu banyak didatangkan dari Madura, Jawa Timur.

Oleh karena produksi garam di Bali masih tergolong rendah, ia mengharapkan provinsi lainnya di Indonesia dapat mengoptimalkan produksi garam sehingga bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan di Bali juga.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi.

Ia mengatakan produksi garam lokal di Pulau Dewata mayoritas digunakan memenuhi kebutuhan spa.

"Spa di daerah ini memang banyak menggunakan garam lokal, untuk itu kami pun melakukan berbagai upaya pemberdayaan, termasuk bekerja sama dengan Asosiasi Produsen Spa," kata Kusumawathi. (LHS/ADT)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014