Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara memprediksi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri yang dijadwalkan pada 1 Juli 2014 akan mempengaruhi kenaikan harga barang dan jasa sebesar 0,02 persen per bulan.

"Dampak penyesuaian tarif listrik itu diperkirakan sekitar 0,14 persen atau 0,02 persen per bulan selama 2014 sejak tarifnya disesuaikan mulai Juli 2014," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah III Bali-Nusa Tenggara, Benny Siswanto di Denpasar, Rabu.

Dia mengungkapkan bahwa besaran perkirakaan dari dampak kenaikan TDL industri itu bisa ditransmisikan secara bertahap oleh produsen sepanjang bulan Juli hingga Desember 2014.

Menurut dia, kenaikan TDL industri yang mencapai 15 persen itu diperkirakan mempengaruhi harga barang dan jasa terutama pada kelompok bahan makanan, sandang dan perumahan.

Sebelumnya pihak bank sentral tersebut juga telah memprediksi bahwa kenaikan tarif dasar listrik (TDL) industri dengan daya di atas 6.600 volt amphere itu juga akan mempengaruhi daya saing industri keseluruhan termasuk industri pariwisata.

Pihaknya mengimbau kepada pelaku usaha untuk melakukan penyesuaian melalui penghematan pemakaian listrik.

Menurut dia, masa libur sekolah akan meningkatkan aktivitas pariwisata khususnya di Pulau Dewata.

Peningkatan aktivitas pariwisata yang hampir bersamaan dengan kenaikan TDL itu diperkirakan akan memicu peningkatan aktivitas konsumsi dan berimbas ke sektor lainnya. (M038)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014