Samarinda (Antara Bali) - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo membuka Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) 2014, di Stadion Rondong Demang, Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu.
"Birokrasi yang baik akan mendukung percepatan pembangunan pariwisata, misalnya kemudahan administrasi bagi investor serta pelayanan wisata lainnya," kata Eko Prasojo, saat memberikan sambutan pada pembukaan EIFAF 2014.
Pesta adat seni dan budaya tersebut, kata Eko Prasojo, lambat laun dapat menarik investor untuk menanamkan usaha di bidang Pariwisata di Kutai Kartanegara, sehingga berujung ekonomi kreatif bagi warganya.
Untuk itu, menurut Eko Prasojo, tata pemerintahan yang baik diperlukan guna membangun pariwisata.
EIFAF, lanjut dia, merupakan terobosan percepatan pembangunan sektor pariwisata di Kutai Kartanegara, yaitu inovasi kemasan kearifan lokal merupakan itikad baik untuk pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kesenian daerah.
Maka, menurut Eko Prasojo, kerja sama lintas sektoral sangat diperlukan untuk pembangunan pariwisata, sehingga koordinasi dengan mengesampingkan ego masing-masing sektor bisa mempercepat pertumbuhan wisata Kutai Kartanegara.
"Semoga, Erau ini semakin dapat dikenal di dunia dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata. Kepada masyarakat kami berterima kasih karena tertib, mari tunjukkan keramah-tamahan sebagai ciri khas bangsa kita," ujar Eko Prasojo.
Pembukaan EIFAF diawali dengan parade kesenian dari 11 negara anggota CIOFF, termasuk kesenian dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim.
Ke-11 tim kesenian dari negara-negara anggota CIOFF yaitu dari Belanda, Italia, Hungaria, Kroasia, Latvia, Kolumbia, Rusia, Mesir, Korea Selatan, Bangladesh dan Filipina.
Tim kesenian dari Bangladesh tidak mengikuti parade tersebut.
Pesta adat dan seni budaya tahunan di Kutai Kartanegara tersebut akan berakhir pada 22 Juni 2014. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Birokrasi yang baik akan mendukung percepatan pembangunan pariwisata, misalnya kemudahan administrasi bagi investor serta pelayanan wisata lainnya," kata Eko Prasojo, saat memberikan sambutan pada pembukaan EIFAF 2014.
Pesta adat seni dan budaya tersebut, kata Eko Prasojo, lambat laun dapat menarik investor untuk menanamkan usaha di bidang Pariwisata di Kutai Kartanegara, sehingga berujung ekonomi kreatif bagi warganya.
Untuk itu, menurut Eko Prasojo, tata pemerintahan yang baik diperlukan guna membangun pariwisata.
EIFAF, lanjut dia, merupakan terobosan percepatan pembangunan sektor pariwisata di Kutai Kartanegara, yaitu inovasi kemasan kearifan lokal merupakan itikad baik untuk pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kesenian daerah.
Maka, menurut Eko Prasojo, kerja sama lintas sektoral sangat diperlukan untuk pembangunan pariwisata, sehingga koordinasi dengan mengesampingkan ego masing-masing sektor bisa mempercepat pertumbuhan wisata Kutai Kartanegara.
"Semoga, Erau ini semakin dapat dikenal di dunia dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata. Kepada masyarakat kami berterima kasih karena tertib, mari tunjukkan keramah-tamahan sebagai ciri khas bangsa kita," ujar Eko Prasojo.
Pembukaan EIFAF diawali dengan parade kesenian dari 11 negara anggota CIOFF, termasuk kesenian dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim.
Ke-11 tim kesenian dari negara-negara anggota CIOFF yaitu dari Belanda, Italia, Hungaria, Kroasia, Latvia, Kolumbia, Rusia, Mesir, Korea Selatan, Bangladesh dan Filipina.
Tim kesenian dari Bangladesh tidak mengikuti parade tersebut.
Pesta adat dan seni budaya tahunan di Kutai Kartanegara tersebut akan berakhir pada 22 Juni 2014. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014