Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Daerah Bali menggelar pelatihan peningkatan dan keterampilan personel dalam pengamanan dan pengawalan pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Ini (pelatihan, red.) merupakan kesiapan kita saat pelaksanaan agar tidak ada sedikit pun kesalahan karena kegiatan pengamanan kampanye," kata Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal I Gusti Ngurah Raharja Subyaktha di Denpasar, Kamis.
Pelatihan pengamanan dan pengawalan kandidat itu di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar.
Dalam pelatihan itu, juga ditandai dengan simulasi iring-iringan pengawalan terhadap salah satu kandidat capres yang akan melakukan kampanye secara terbuka dengan melibatkan massa pendukungnya.
Polisi melakukan pengawalan terhadap kandidat mulai saat capres berangkat hingga tiba di lokasi yang sudah ditentukan.
Dalam iring-iringan tersebut, polisi menyertakan tim gegana, mobil penyelamatan, dan ambulans yang telah dilengkapi tim medis disediakan dari Biddokes Polda Bali.
Namun, saat pelaksanaan kampanye tersebut, sekelompok massa melakukan unjuk rasa menentang kandidat tersebut hingga menyebabkan kerusuhan.
Terkait dengan gangguan keamanan seperti kerusuhan yang berujung bentrok, Raharja menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi hal itu dengan menyiapkan standar prosedur termasuk pendekatan.
"Kalau itu terjadi, kami sudah siapkan SOP-nya (standar operasional prosedur) termasuk langkah dan tindakan di lapangan," katanya.
Jenderal dengan bintang satu itu mengatakan pola pengamanan akan dilakukan secara terbuka dan tertutup dengan melibatkan personel intelijen.
Fokus pengamanan, kata dia, akan dilakukan terhadap rute kampanye, tempat, dan utamanya fokus pengamanan terhadap subjek kampanye atau orang.
Dalam pengamanan, pihaknya akan bersinergi dengan TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja serta elemen masyarakat.
"Kami siap melakukan pengamanan kampanye capres-cawapres. Kami bekerja sama dengan TNI, pemda, dan elemen masyarakat," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ini (pelatihan, red.) merupakan kesiapan kita saat pelaksanaan agar tidak ada sedikit pun kesalahan karena kegiatan pengamanan kampanye," kata Wakil Kepala Polda Bali Brigadir Jenderal I Gusti Ngurah Raharja Subyaktha di Denpasar, Kamis.
Pelatihan pengamanan dan pengawalan kandidat itu di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar.
Dalam pelatihan itu, juga ditandai dengan simulasi iring-iringan pengawalan terhadap salah satu kandidat capres yang akan melakukan kampanye secara terbuka dengan melibatkan massa pendukungnya.
Polisi melakukan pengawalan terhadap kandidat mulai saat capres berangkat hingga tiba di lokasi yang sudah ditentukan.
Dalam iring-iringan tersebut, polisi menyertakan tim gegana, mobil penyelamatan, dan ambulans yang telah dilengkapi tim medis disediakan dari Biddokes Polda Bali.
Namun, saat pelaksanaan kampanye tersebut, sekelompok massa melakukan unjuk rasa menentang kandidat tersebut hingga menyebabkan kerusuhan.
Terkait dengan gangguan keamanan seperti kerusuhan yang berujung bentrok, Raharja menyatakan bahwa pihaknya telah mengantisipasi hal itu dengan menyiapkan standar prosedur termasuk pendekatan.
"Kalau itu terjadi, kami sudah siapkan SOP-nya (standar operasional prosedur) termasuk langkah dan tindakan di lapangan," katanya.
Jenderal dengan bintang satu itu mengatakan pola pengamanan akan dilakukan secara terbuka dan tertutup dengan melibatkan personel intelijen.
Fokus pengamanan, kata dia, akan dilakukan terhadap rute kampanye, tempat, dan utamanya fokus pengamanan terhadap subjek kampanye atau orang.
Dalam pengamanan, pihaknya akan bersinergi dengan TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja serta elemen masyarakat.
"Kami siap melakukan pengamanan kampanye capres-cawapres. Kami bekerja sama dengan TNI, pemda, dan elemen masyarakat," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014