Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Provinsi Bali membentuk satu tim untuk menyeleksi para seniman dari delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini untuk memperoleh Seni Dharma Kusuma, penghargaan tertinggi dalam bidang seni dari Pemprov Bali.

"Tim beranggotakan instansi terkait, antara lain utusan lembaga pembinaan seni budaya (Listibia), Institut Seni Indonesia (ISI) dan seniman dan budayawan yang dipimpin Kadisbud Bali," kata Wayan Dauh, salah seorang panitia dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan bahwa tim melakukan seleksi terhadap puluhan seniman yang diusulkan oleh delapan pemerintah kabupaten dan satu pemkot di Bali.

Tim melalui penilaian berbagai aspek akan menetapkan seniman yang mewakili delapan kabupaten dan satu kota di Bali untuk menerima seni Dharma Kusuma.

Wayan Dauh menambahkan, mereka yang lolos seleksi dinilai berjasa dan mempunyai pengabdian dan dedikasi dalam melestarikan serta mengembangkan seni budaya Bali.

Penghargaan Seni Dharma Kusuma berupa satya lencana emas dan uang tunai akan diserahkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada puncak HUT ke-52 Pemprov Bali, 14 Agustus mendatang.

Pemberian penghargaan tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah Bali Nomor 11 tahun 1992 tentang Penghargaan Seni.

Penganugrahan seni Dharma Kusuma diberikan secara berkesinambungan sejak tahun 1974 kepada mereka yang berhak menerimanya, sebagai wujud pengakuan atas jasa, prestasi dan karya seni, di samping salah satu bentuk pembinaan, pengembangan dan pelestarian nilai-nilai budaya.

Upaya tersebut diharapkan mampu menumbuhkan daya kreativitas masyarakat, khususnya budayawan dan seniman untuk lebih memacu prestasi dalam bidang seni, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, katanya.

Penghargaan kepada para seniman yang dinilai berjasa terhadap pengembangan seni budaya Bali juga dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB).

Selama kurun waktu 35 tahun (1974-2009) tercatat 377 orang dan organisasi kesenian pernah menerima Dharma Kusuma, termasuk diantaranya budayawan dan mantan Gubernur Bali, Prof Dr Ida Bagus Mantra (alm).

Selain itu juga tercatat mantan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta Prof Dr I Made Bandem, pemilik Museum Neka, Pande Wayan Suteja Neka, pemilik Museum Seni Lukis Klasik Bali Drs Nyoman Gunarsa dan Urs Ramsenyer, seniman dan budayawan asal Basel, Swiss.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010