Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB) lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia menggelar pameran Seni Grafis bertajuk "Repress" menyuguhkan karya-karya M. Fadhlil Abdi, juara II Trienal Grafis Indonesia IV tahun 2012.
"Pameran selama seminggu, 12-19 Juni 2014 merupakan kelanjutan dari program lomba Trienal Seni grafis Indonesia IV yang diselenggarakan Bentara Budaya," kata staf BBB Putu Aryastawa yang menata kegiatan tersebut di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, karya yang meraih juara di tingkat nasional itu dipamerkan di empat kota besar di Indonesia, selain Denpasar juga Jakarta, Yogyakarta dan Balai Soedjatmoko Solo.
M. Fadhlil Abdi merupakan seniman kelahiran Palembang yang telah menggeluti dunia seni grafis sejak tahun 2010. Ketertarikannya pada dunia grafis bermula dari pengerjaan sebuah potret diri dengan teknik grafis pada selembar papan MDF.
"Art, Girl, and Murder" merupakan karya Fadhlil yang membawanya menjadi Juara II dalam kompetisi Trienal Seni Grafis Indonesia IV. Seperti ciri khas karya Fadhlil lainnya, karya ini pun bertema potret diri dengan menggunakan teknik garis arsiran pendek yang rumit," ujar Putu Aryastawa.
Pameran grafis tunggal tersebut terinspirasi dari beberapa film biografi tentang kehidupan para seniman besar yang dalam pergulatan penciptaannya berhadapan dengan aneka tekanan psikologis.
Tema Repress dimaknai pula oleh Fadhlil sebagai suatu proses pernyataan sikap mental yang menekan mencoba mengelak dan mengatasi hal-hal yang menindas, mengekang hasrat di dalam diri sang manusia.
Menurut pandangan Fadhlil, kadar represi sesungguhnya tergantung pada yang bersangkutan sewaktu mengalami dan bagaimana mengelola serta mengendalikan tekanan itu.
"Tekanan psikologis yang mendalam bisa menjadi lawan yang menciptakan perang dalam diri atau sebaliknya menjadi kawan yang melahirkan suatu kondisi kreatif yang produktif," ujarnya.
Karya-karya dalam pameran kali ini berupa potret diri yang dikreasi dengan teknik cukil kayu. Yang juga menarik adalah media yang digunakan Fadhlil untuk menggrafis bukan dari kanvas dan aklirik.
"Semua manual. Digores. Beberapa potret dibuat mirip. Karya yang dipamerkan dikerjakan 2009 hingga 2014," ungkap Fadhlil.
Juwitta Lasut, staf BBB menambahkan, serangkaian pameran juga akan digelar workshop menggrafis yang menghadirkan seniman, Fadhlil Abdi dan kurator pameran AC Andre Tanama.
Workshop digelar pada Jumat (13/6) membahas perihal proses penciptaan suatu karya grafis sekaligus diisi pula dengan demo menggrafis.
Selain itu juga diskusi seputar dunia seni grafis oleh kurator pameran AC Andre Tanama. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pameran selama seminggu, 12-19 Juni 2014 merupakan kelanjutan dari program lomba Trienal Seni grafis Indonesia IV yang diselenggarakan Bentara Budaya," kata staf BBB Putu Aryastawa yang menata kegiatan tersebut di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, karya yang meraih juara di tingkat nasional itu dipamerkan di empat kota besar di Indonesia, selain Denpasar juga Jakarta, Yogyakarta dan Balai Soedjatmoko Solo.
M. Fadhlil Abdi merupakan seniman kelahiran Palembang yang telah menggeluti dunia seni grafis sejak tahun 2010. Ketertarikannya pada dunia grafis bermula dari pengerjaan sebuah potret diri dengan teknik grafis pada selembar papan MDF.
"Art, Girl, and Murder" merupakan karya Fadhlil yang membawanya menjadi Juara II dalam kompetisi Trienal Seni Grafis Indonesia IV. Seperti ciri khas karya Fadhlil lainnya, karya ini pun bertema potret diri dengan menggunakan teknik garis arsiran pendek yang rumit," ujar Putu Aryastawa.
Pameran grafis tunggal tersebut terinspirasi dari beberapa film biografi tentang kehidupan para seniman besar yang dalam pergulatan penciptaannya berhadapan dengan aneka tekanan psikologis.
Tema Repress dimaknai pula oleh Fadhlil sebagai suatu proses pernyataan sikap mental yang menekan mencoba mengelak dan mengatasi hal-hal yang menindas, mengekang hasrat di dalam diri sang manusia.
Menurut pandangan Fadhlil, kadar represi sesungguhnya tergantung pada yang bersangkutan sewaktu mengalami dan bagaimana mengelola serta mengendalikan tekanan itu.
"Tekanan psikologis yang mendalam bisa menjadi lawan yang menciptakan perang dalam diri atau sebaliknya menjadi kawan yang melahirkan suatu kondisi kreatif yang produktif," ujarnya.
Karya-karya dalam pameran kali ini berupa potret diri yang dikreasi dengan teknik cukil kayu. Yang juga menarik adalah media yang digunakan Fadhlil untuk menggrafis bukan dari kanvas dan aklirik.
"Semua manual. Digores. Beberapa potret dibuat mirip. Karya yang dipamerkan dikerjakan 2009 hingga 2014," ungkap Fadhlil.
Juwitta Lasut, staf BBB menambahkan, serangkaian pameran juga akan digelar workshop menggrafis yang menghadirkan seniman, Fadhlil Abdi dan kurator pameran AC Andre Tanama.
Workshop digelar pada Jumat (13/6) membahas perihal proses penciptaan suatu karya grafis sekaligus diisi pula dengan demo menggrafis.
Selain itu juga diskusi seputar dunia seni grafis oleh kurator pameran AC Andre Tanama. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014