Negara (Antara Bali) - Dewan dari Komisi B DPRD Jembrana merasa heran, pedagang di Pasar Umum Negara menolak revitalisasi atau pembangunan ulang pasar tersebut.

"Menurut saya seharusnya mereka senang, karena akan dibuatkan tempat yang baru dan lebih bagus. Kami menilai, penolakan tersebut karena sosialisasi, komunikasi serta pendekatan dari dinas terkait yang kurang," kata Ketua Komisi B, Nyoman Sutengsu Kusumayasa, saat rapat kerja dengan Dinas Perindagkop, di Negara, Rabu.

Menurutnya, jika sosialisasi sejak awal dilakukan dengan baik, revitalisasi Pasar Umum Negara kemungkinan besar bisa dilakukan.

Gagalnya revitalisasi yang menyebabkan anggaran sebesar Rp14 miliar dalam APBD Induk Jembrana 2014 tidak terpakai, ia nilai, juga menjadi tamparan bagi dewan yang sudah menyetujui anggaran tersebut.

"Kami menyetujui anggaran tersebut, karena saat rapat kerja, Dinas Perindagkop menyakinkan kami kalau revitalisasi bisa dilakukan. Ternyata gagal," ujarnya.

Mendapatkan sorotan yang tajam dari dewan, Kepala Dinas Perindagkop Jembrana, Ni Made Ayu Ardini mengatakan, pihaknya sudah serius melakukan sosialisasi, tetapi selalu ditolak oleh pedagang.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014