Denpasar (Antara Bali) - Prospek perekonomian Bali pada 2014 optimistis membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), pertanian, bangunan, pengangkutan, dan keuangan, kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng.

"Selain itu juga dipicu oleh realisasi investasi triwulan I-2014 sebesar Rp8,26 triliun dari target sebesar Rp18,90 triliun dalam tahun 2014," katanya di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan investasi tersebut terdiri atas sektor swasta, penanaman modal dalam negeri (PMDN), penanaman modal asing (PMA), dan investasi pemerintah untuk menggarap berbagai aspek pembangunan masyarakat.

Pengembangan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang lebih diintensifkan dalam beberapa tahun belakangan ini, katanya, juga memicu prospek ekonomi Bali yang semakin menggairahkan.

Ketut Teneng menjelaskan usaha mikro perdagangan hingga saat ini tercatat 120.342 unit, menyusul pelaku UMKM 262.551 unit dan usaha mikro industri pertanian 63.765 unit.

Selain itu, usaha mikro aneka jasa dan koperasi tercatat 34.400 unit dan usaha mikro industri nonpertanian 55.385 unit.

Dengan demikian pertumbuhan UMKM di Bali pada 2013 tumbuh sebesar 11 persen.

Dari jumlah UMKM tersebut, empat persen di antaranya telah diberikan penjaminan oleh PT Jamkrida Bali Mandara dengan nilai pinjaman mencapai Rp847 miliar.

Kondisi itu, mendorong pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan I-2014 diperkirakan 5,8 persen-6,2 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,6-6 persen.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh PHR, pertanian, dan bangunan. Pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan itu juga dipicu oleh nilai investasi dalam berbagai aspek kehidupan di Pulau Dewata, ujar Ketut Teneng.  (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014