Denpasar (Antara Bali) - Proses belajar mengajar murid kelas V Sekolah Dasar (SD) Nomor 3 Serangan, Kecamatan  Denpasar Selatan terpaksa dipindahkan ke balai banjar setempat, akibat plafon ruangan kelas diterjang angin kencang.

"Proses belajar mengajar  dialihkan sementara sampai menunggu selesai diperbaiki dan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya," ujar I Putu Subakat, Kepala Sekolah setempat ditemui wartawan, Senin.

Langkah tersebut dilakukan setelah atap plafon ruangan kelas V tersebut jebol dihantam angin kencang, pada hari Minggu (18/7) sekitar pukul 17.00 Wita.

Kerusakan sekolah tersebut mengakibatkan kegiatan belajar sebagian siswa diungsikan ke balai banjar setempat.

Untungnya saat insiden jebolnya atap gedung SD tersebut, tidak menimbulkan korban, karena saat kejadian siswa sedang libur sekolah.

Berdasar data disampaikan pihak sekolah, gedung yang jebol tersebut dibangun pada tahun 1981 dan pernah dilakukan rehab pada tahun 1989. Hanya saja rehab yang dilakukan pada bagian atap atau genting saja.

Pihak sekolah juga berencana akan mengalihkan sementara kegiatan belajar kelas V ke balai banjar serta rencananya akan dilaksanakan kelas dobel pagi dan sore selama sekolah tersebut diperbaiki sehingga layak dipakai belajar.

"Besok kami akan inventarisasi kerusakan gedung guna menyusun rencana anggaran biaya (RAB), yang pasti kami akan perbaiki sehingga layak untuk kegiatan belajar mengajar," janji Kabid Pendidikan Dasar Ida Bagus Alit Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Pemkot Denpasar.

Pihaknya berkomitmen untuk menciptakan sarana prasana kegiatan belajar mengajar siswa agar berjalan lancar. Sebenarnya, sekolah yang memiliki 238 siswa itu telah dimasukkan dalam daftar usulan 28 sekolah di Denpasar yang perlu mendapat rehab.

Namun sayangnya, anggaran yang diharapkam bisa dimanfaatkan untuk rehab gedung SD, bersumber dari bantuan alokasi khusus (DAK), ternyata pada tahun 2010 dana itu tidak turun sehingga kegiatan rehab gedung SD tertunda.

"Ada dua sekolah yakni SD Serangan 3 dan SD 14 Denpasar yang rusak akibat bencana, sudah masuk usulan 28 sekolah yang perlu  mendapat rehah berat, untuk itu pada tahun 2011 nanti diharapkan sudah bisa dilakukan rehab."katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010