Negara (Antara Bali) - Harga ayam potong di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jembrana, naik rata-rata Rp5 ribu perkilogram menjelang Hari Raya Galungan.

Beberapa pedagang yang ditemui, Minggu mengatakan, harga ayam potong tersebut sudah naik sejak seminggu terakhir, karena dipengaruhi permintaan konsumen yang melonjak.

"Biasanya saya menjual Rp40 ribu perkilogram, sekarang naik menjadi Rp45 ribu. Kenaikan harga ini bisa menjelang hari raya," kata I Gede Astika, pedagang di Pasar Yehembang, Kecamatan Mendoyo.

Menurutnya, yang paling dicari konsumen adalah ayam merah, karena jenis ayam ini lebih murah, sebab sebenarnya merupakan ayam petelur yang sudah tidak produktif.

Margi Rahayu, pedagang daging ayam lainnya mengatakan, ada kecenderungan permintaan ayam dari konsumen saat Hari Raya Galungan sekarang, yang ia duga untuk penghematan.

"Kalau pakai daging babi harganya terlalu mahal. Mungkin karena itu, banyak masyarakat beralih ke daging ayam," katanya.

Ia mengaku, kesulitan mencari ayam untuk mencukupi kebutuhan pembeli, karena semua pengepul sudah kehabisan stok.

"Biasanya kalau sudah seperti ini, pengepul membatasi jatah untuk pedagang seperti saya, agar seluruh langganan dia mendapatkannya," ujarnya.

Saat permintaan ramai seperti saat ini, ia mengaku, bisa menjual 20 hingga 30 ekor hanya dalam tempo empat jam.

Menurutnya, pedagang rata-rata mulai berjualan pukul 04.00 wita dinihari dan pulang pukul 08.00 wita, yang pada hari normal hanya bisa menjual 10 hingga 15 ekor ayam.

Para pedagang ini memperkirakan, permintaan daging ayam yang tinggi ini akan bertahan hingga satu hari menjelang Hari Raya Galungan, setelah itu kembali normal.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014