Cannes, Perancis
(Antara Bali) - Sutradara muda Indonesia Mouly Surya dan Lucky Kuswandi
menimba pengalaman berharga selama penyelengaraan festival film Cannes
yang tengah berlangsung di kota wisata Cannes, Perancis dari tanggal 14
hingga 23 Mei mendatang.
"Di Cannes saya bisa langsung menjalin networking dengan insan perfilman dunia yang datang ke Cannes," ujar Mouly Surya (33) kepada ANTARA di stand Indonesia yang berpartisipasi di Marche du Film, pasar film terbesar di dunia yang merupakan bagian dari Cannes Film Festival, Jumat.
Mouly Surya sutradara film "What They Dont Talk About When They Talk About Love," mengaku kehadirannya di Festival Film Cannes adalah untuk kedua kalinya, yang pertama saat dirinya masih belajar membuat film.
Dikatakannya kehadirannya di Festival Film Cannes yang menjadi kiblat perfilman dunia sangat penting, karena Cannes adalah rujukan perfilman mancanegara.
Film "What They Dont Talk About When They Talk About Love," pemutaran perdananya dilakukan di Festival Film Sundance.
Lucky Kuswandi yang mensutradarai film "Selamat Pagi, Malam" juga mengaku senang sebab di festival film Cannes ia bisa bertemu dengan beragam insan film dari seluruh dunia.
Dalam film yang bercerita tentang keunikan kota Jakarta setelah matahari tenggelam melalui cerita tiga perempuan yang hidupnya berubah melalui pertemuan-pertemuan tak terencana di suatu malam melankolis di Jakarta, Lucky Kuswandi ingin mempertunjukkan film Indonesia yang tidak kalah dengan film dari Asia lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Di Cannes saya bisa langsung menjalin networking dengan insan perfilman dunia yang datang ke Cannes," ujar Mouly Surya (33) kepada ANTARA di stand Indonesia yang berpartisipasi di Marche du Film, pasar film terbesar di dunia yang merupakan bagian dari Cannes Film Festival, Jumat.
Mouly Surya sutradara film "What They Dont Talk About When They Talk About Love," mengaku kehadirannya di Festival Film Cannes adalah untuk kedua kalinya, yang pertama saat dirinya masih belajar membuat film.
Dikatakannya kehadirannya di Festival Film Cannes yang menjadi kiblat perfilman dunia sangat penting, karena Cannes adalah rujukan perfilman mancanegara.
Film "What They Dont Talk About When They Talk About Love," pemutaran perdananya dilakukan di Festival Film Sundance.
Lucky Kuswandi yang mensutradarai film "Selamat Pagi, Malam" juga mengaku senang sebab di festival film Cannes ia bisa bertemu dengan beragam insan film dari seluruh dunia.
Dalam film yang bercerita tentang keunikan kota Jakarta setelah matahari tenggelam melalui cerita tiga perempuan yang hidupnya berubah melalui pertemuan-pertemuan tak terencana di suatu malam melankolis di Jakarta, Lucky Kuswandi ingin mempertunjukkan film Indonesia yang tidak kalah dengan film dari Asia lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014