Denpasar (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai memberikan atensi khusus terhadap jadwal kedatangan penerbangan internasional dari negara kawasan Timur Tengah menyusul merebaknya Virus Corona Middle East Respiratory Syndrom (MERS).

"Yang wajib diperhatikan adalah penerbangan yang datang lansung dari Timur Tengah sebagai wilayah munculnya virus Mers-CoV," kata Co General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, Selasa.

Meski tak ada penerbangan langsung dari Timur Tengah, namun melihat perkembangan penyebaran virus yang belum ada vaksin tersebut, pihaknya mengintensifkan pemeriksaan suhu tubuh bagi penumpang yang baru tiba khususnya yang diangkut dari Timur Tengah.

Angkasa Pura I bersama dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah memasang alat pemindai suhu tubuh atau "thermal scanner" di terminal kedatangan internasional. Alat tersebut berfungsi mengukur suhu tubuh.

"Bagi penumpang atau kru yang memiliki suhu tubuh di atas ambang batas maka akan diperiksa lebih lanjut oleh petugas KKP," imbuhnya.

Alat pemindai suhu tubuh itu tidak dioperasionalkan karena belum ada jadwal kedatangan baik penerbangan langsung maupun transit dari negera Timur Tengah.

Alat tersebut sudah disiapsiagakan di pintu kedatangan internasional namun dalam kondisi dimatikan atau "off".

Sebelumnya seorang pasien terduga menderita virus tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah berinisial AS (50).

Ia mengeluh sakit demam, batuk, dan sesak nafas dan diketahui baru pulang menunaikan ibadah umrah di Arab Saudi.

Namun Dinas Kesehatan Provinsi Bali menyatakan bahwa dari hasil laboratorium, AS negatif menderita virus itu.

Hingga saat ini, RSUP Sanglah Denpasar telah sempat merawat lima orang pasien terduga mengidap virus Mers-CoV termasuk AS. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014